Dubes Slovakia : Wajib Belajar 9 Tahun di Indonesia Perlu Diperhatikan

By , Kamis, 10 Mei 2012 | 16:08 WIB

Dubes Slovakia, H.E. Mr. Stefan Rozkopal menegaskan bahwa pendidikan harus diutamakan di Indonesia. Pasalnya, pendidikan menjadikan anak-anak berkualitas dan berguna untuk masa mendatang. Hal ini disampaikan Rozkopal yang mewakili Presiden Slovakia dalam penyerahan bantuan pendidikan sebesar €4000 (sekitar Rp47 juta-an) di Yayasan TK ABA Ngrangkah Sleman Yogyakarta, Kamis (10/5)

Wajib Belajar 9 tahun yang menjadi program pemerintah RI, lanjutnya, memang harus diperhatikan dan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh. Ia pun menceritakan sistem pendidikan di Slovakia, di mana masyarakat benar- benar menaruh perhatian lebih pada hal tersebut.

 Ia menjelaskan mengenai sistem pendidikan di Slovakia. Dikatakannya bahwa di Slovakia berlaku wajib belajar sembilan tahun, mulai usia lima hingga 14 tahun. “Apabila orangtua diketahui tidak menyekolahkan anaknya, orangtua anak tersebut bisa dipenjara. Masalah pendidikan anak sangat diperhatikan di Slovakia, bahkan seorang ibu pekerja yang melahirkan bisa cuti hingga si anak berusia dua tahun,” katanya.

Seorang anak harus menempuh pendidikan sembilan tahun untuk kemudian melanjutkan ke highschool dan akhirnya menempuh ujian negara. Sertifikat yang diperoleh dari ujian negara ini akan sangat berguna bagi si anak untuk mencari pekerjaan yang layak. Rozkopal berharap, pendidikan di Indonesia benar-benar dapat diperhatikan oleh seluruh masyarakat Indonesia.

Asisten Sekertaris Daerah Bidang Pembangunan Sleman Suyamsih menyambut baik bantuan pendidikan dari Slovakia. Ia berharap, pendidikan di Indonesia akan semakin baik. Tak hanya itu, kesadaran masyarakat untuk mengenyam pendidikan dapat ditingkatkan.