Gagak, spesies burung anggota burung pengicau (Passeriformes), ternyata mampu mengenali suara-suara dari manusia maupun sesama burung yang diakrabinya. Studi terbaru berpendapat, kemampuan ini yang rupanya dapat membantu para gagak menyesuaikan diri di lingkungan perkotaan.
Ilmuwan dari University of Vienna yang menjadi kepala peneliti, Claudia Wascher, mengatakan, di wilayah urban perkotaan gagak hidup berdampingan dengan berbagai jenis burung dan manusia. Mereka menggunakan isyarat suara tersebut sebagai panduan, dalam menghindari ancaman potensial di sekitar.
Penelitian yang telah dipublikasi di jurnal Animal Cognition itu menjelaskan bagaimana respon gagak berbeda-beda setelah mendengar suara yang dikenali dan yang tidak dikenali. "Beberapa orang berinteraksi baik dengan gagak, memberi makan, dan lain-lainnya. Beberapa orang lain mungkin jijik terhadap gagak, dan kerap mengusir, atau bahkan memburu gagak. Gagak membedakan ini lewat suara panggilan," terang Wascher lagi.
Ia pun menekankan, karena saat ini manusia bisa menjadi ancaman amat serius bagi gagak, maka memang sangat pentinglah gagak-gagak ini waspada.
Di antara jenis unggas, gagak diketahui tergolong mempunyai tingkat intelegensi tinggi. Kecerdasan ini sejak lama diketahui manusia, khususnya dalam keterampilannya mencuri berbagai alat bantu manusia. Hewan yang termasuk dalam genus atau marga Corvus ini mempunyai kemampuan belajar dan dapat memecahkan permasalahan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitarnya.