Untuk menanamkan nilai-nilai budaya Jawa, cerita rakyat mulai dikenalkan dalam kesenian wayang. Tak hanya esensi cerita, namun penokohannya pun turut diwujudkan dalam sosok wayang itu sendiri.
Baru-baru ini, Museum Sonobudoyo Yogyakarta sebagai museum kedua di Indonesia yang memiliki koleksi terlengkap, melakukan pengadaan koleksi terbaru. Koleksi terbaru ini adalah wayang bathok yang terbuat dari batok kelapa. Wayang ini menampilkan cerita rakyat "Ande-Ande Lumut", cerita tentang seorang pangeran bernama Panji Asmarabangun sedang mencari istrinya, Dewi Sekartaji, yang pergi meninggalkan istana.
Pangeran dari Kerajaan Jenggala ini menyamar dengan nama Ande-ande Lumut ketika melakukan pencarian. Sementara itu, istrinya menyamar sebagai gadis kampung dan mengabdi pada janda kaya raya bernama Nyai Intan hingga akhirnya diberi nama Klenting Kuning. Dalam cerita tersebut, dihadirkan pula sosok Yuyu Kangkang yang menghalangi-halangi pertemuan raja dan permaisurinya. Berkat kesabaran, keduanya dapat bertemu dan hidup bahagia.
Kepala Seksi Koleksi Konservasi Preparasi Museum Sonobudoyo Yogyakarta Winarsih mengatakan, wayang dari batok kelapa adalah inovasi terbaru dari wayang yang selama ini identik dengan kulit. Tak sekedar itu, koleksi wayang batok ini untuk melestarikan cerita-cerita rakyat agar tidak punah.
"Wayang bathok ini belum dipamerkan di museum ini. Kami masih melakukan kajian terlebih dahulu," katanya di Yogyakarta, Kamis (24/5).
Ia menambahkan, selain wayang bathok, Museum Sonobudoyo pun akan melakukan pengadaaan koleksi wayang dari rumput dan kertas. "Harapannya, wayang semakin dikenal oleh masyarakat Indonesia. Wayang adalah kekayaan budaya yang memiliki nilai budaya yang tinggi," papar Winarsih.
Penanggung jawab Wayang Bathok Museum Sonobudoyo Wisnu Wardhana mengatakan, bahwa selama ini belum ada inovasi wayang yang menggambarkan atau menceritakan cerita rakyat. Menurutnya, inovasi ini sangat kreatif dan cerdas karena akan mengingatkan kembali pada cerita-cerita rakyat terdahulu yang melegenda.
"Dalam cerita rakyat, terkandung makna-makna positif dalam kehidupan. Seperti cerita Ande-Ande Lumut, kita diajak untuk lebih rajin berusaha, bekerja keras, kesetiaan, dan pantang menyerah," ujar Wisnu.
Ditambahkannya, baru pertama kali ini khususnya di Yogyakarta cerita rakyat dimanifestasikan dalam kesenian wayang. Ia berharap akan banyak cerita - cerita rakyat yang bisa dieksplor dan disajikan dalam pertunjukan wayang.