Pemerintah menargetkan pada bulan depan akan merealisasikan mobil listrik yang hemat energi serta ramah lingkungan. Bahkan produksinya pun akan dibuat massal, tak hanya untuk angkutan pribadi, melainkan juga publik.
"Pemerintah sepakat untuk mengembangkan transportasi hemat energi dan ramah lingkungan. Kedepannya akan lebih banyak menggunakan electric transportation," papar Presiden Susilo Bambang Yudoyono, di Yogyakarta, Jumat (25/5).
Ia menegaskan Indonesia berkomitmen akan menggunakan sistem hybrid untuk mengurangi penggunakan bahan bakar minyak yang sangat tinggi. Sistem hybrid dinilai lebih hemat karena sepenuhnya menggunakan listrik. "Harapannya kendaraan ini akan sepenuhnya menggantikan BBM karena BBM membebani anggaran negara dan mencemari lingkungan," kata Presiden lagi.
Untuk pengembangannya, pemerintah akan terus melakukan riset dengan menggandeng beberapa perguruan tinggi di Indonesia. Sebab, pengembangannya akan mempengaruhi teknologi dan regulasi, serta akan diarahkan untuk investasi dan dunia usaha.
Menteri BUMN, Dahlan Iskan optimis bahwa mobil listrik ini bisa diproduksi Juni mendatang. "Komponennya masih ada yang import," tambahnya, di Yogyakarta, saat bersama rombongan presiden.
Pemerintah tengah mengerjakan proyek mobil listrik yang diklaim sebagai produksi lokal. Dalam pembuatannya, pemerintah menggandeng para ahli yang terkenal dengan sebutan "Empat Putra Petir." Namun, hingga saat ini konsep dan bentuknya masih masih dirahasikan karena khawatir akan ditiru oleh negara lain.
Sementara itu, dalam pidatonya, Presiden juga mengatakan bahwa Indonesia akan mengembangkan geotermal serta batu bara untuk menambah kebutuhan energi di Indonesia. Presiden mengaku bahwa kebutuhan energi di Indonesia kian meningkat dan perlu mengoptimalkan sumber energi lain yang ada di Indonesia.