Si Cantik, Harimau Sumatra Korban Jerat Manusia

By , Senin, 28 Mei 2012 | 15:14 WIB

Seekor harimau Sumatra betina di Jambi dilaporkan terluka pada kakinya, setelah terkena perangkap. Kini harimau itu telah dievakuasi dan menuju Kebun Binatang Taman Rimba, Jambi untuk mendapat perawatan lebih lanjut.

Harimau ini terjerat perangkap di kawasan hutan penyangga Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), dekat Desa Muara Hemat, Batang Merangin, Jambi. Akibat jerat yang dipasang manusia ini, dua jari kaki depan kanan harimau itu terpangkas dan mengalami luka parah.

Perihal harimau dengan panjang 147 cm serta tinggi 58 cm ini diketahui warga desa sejak Kamis pekan lalu (24/5). Kakinya terjerat sling baja di semak belukar lebat, di ladang desa tersebut. Kondisi lokasi yang sangat padat oleh semak belukar sempat menyulitkan proses evakuasi oleh tim.

"Kami mendapat kabar dari komandan Kodim Kerinci soal harimau ini hari Jumat malam. Sebelumnya, Komandan Kodim sendiri menerima laporan dari Komandan Rayon Militer Gunung Raya dan langsung melaporkannya kepada tim Taman Nasional Kerinci Seblat," terang Manajer Lapangan Tim Harimau Sumatra TNKS, Dian Risdianto.

Menurut Risdianto, setelah berupaya sejak hari Jumat (27/5) malam, tim akhirnya berkoordinasi dengan pihak Kepolisian Resort Kerinci serta BKSDA Jambi.

"Diputuskan akan melakukan tindakan bius untuk menyelamatkan seekor harimau yang diberi nama Si Cantik ini. Tim harus memanjat pohon agar bisa mencapai jarak ideal untuk melepaskan senjata bius dan membawa Si Cantik lepas dari tali baja tersebut," tuturnya. Upaya selama nyaris empat hari membawa hasil. Harimau malang itu berhasil dilepaskan dari jerat.

Si Cantik kini dibawa ke Kebun Binatang Taman Rimba Jambi untuk perawatan lebih lanjut. Namun, belum diketahui apakah ia akan dilepaskan kembali ke habitat liarnya, karena luka pada kaki depan yang dialami.

Harimau Sumatra secara sendiri maupun dengan rombongan keluarganya sering menampakkan diri di sekitar desa-desa setempat.

Warga di sekitar Muara Hemat menduga, akibat maraknya perambahan dan pembalakan liar di hutan yang menjadi habitatnya, harimau tersebut ke luar hutan TNKS untuk memangsa binatang atau ternak warga. TNKS membentang di beberapa kabupaten pada Provinsi Jambi, juga Provinsi Bengkulu, Sumatra Barat, dan Sumatra Selatan.