Pameran Foto InAbsentia: Sensitivitas Fotografer Muda atas Isu HAM

By , Senin, 28 Mei 2012 | 19:35 WIB

Dengan tajuk "InAbsentia," 26 fotografer muda memamerkan karya foto dokumenter yang menceritakan tentang berbagai isu Hak Asasi Manusia (HAM) yang terjadi di lingkungan sekitar mereka di Galeri Cipta II Taman Ismail Marzuki, Cikini Jakarta Pusat, Minggu (27/5).

Para fotografer ini penerima beasiswa workshop fotografi dokumenter dan hak asasi manusia. Dihelat oleh Poros Photos dan Yayasan TIFA di tiga kota di Jawa, yaitu Jakarta, Kediri, dan Semarang yang telah terselenggara beberapa bulan lalu.

Sejumlah fotografer kawakan turut serta menggembleng para fotografer yang semuanya berumur di bawah 25 tahun. Di antaranya ialah Beawiharta dari Reuters yang membagi ilmunya di Kediri dan Rama Surya yang mengampu peserta di Semarang.

Selama tiga bulan pasca-workshop, para peserta ditugasi untuk menyelesaikan sebuah proyek foto esai. Berkisah tentang isu pelanggaran HAM yang terjadi di lingkungan sekitar tempat tinggal mereka. Salah satu cerita menarik ialah foto esai tentang persiapan para atlet difabel cabang olahraga renang sebelum Asian Para Games 2012 di Solo, yang diabadikan oleh Dwi Prasetya.

Terlihat wajah close-up wajah atlet saat sedang melaju kencang di permukaan air yang dicetak paling besar sebagai foto utama. Sekilas bak mengecoh pelihatnya untuk tidak berpretensi bahwa ternyata di balik gaharnya ekspresi tersebut, sang atlet juga berjibaku dengan keterbatasan tubuh.Foto esai menarik lainnya karya Himawan Nugraha yang menyajikan lima potret vertikal dari Jamaah Ahmadiyah. Tangkapan lensa Himawan menceritakan bagaimana mereka hidup rukun di Desa Winong, Banjarnegara, Jawa Tengah. Memberikan gambaran lain serupa refleksi atau bahkan sindiran hangat bagi kecamuk isu sensitif  yang terus menyeruak akibat tersendatnya persidangan kasus pembunuhan anggotanya di Desa Cikeusik, Pandeglang, Banten.

Wakil Ketua Komnas HAM, Yosep Stanley Adi Prasetyo menyatakan salut dan mengapresiasi rangkaian dan workshop ini. Ia juga berharap kegiatan serupa dapat diselenggarakan di luar Pulau Jawa, karena menurutnya, "pendokumentasian kelalaian negara atas pemenuhan hak asasi manusia sesuai amanat undang-undang dasar penting untuk dilakukan oleh banyak pihak."

Hal ini diamini juga oleh Deputi Direktur Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM), Zainal Abidin. Yang juga bersama Stanley, Rama Surya (fotografer dan mentor workshop), Henri Ismail (Ketua Poros Photos) memaparkan pandangannya pada diskusi dengan topik "Peranan Fotografi Dokumentasi Sosial Dalam Pemajuan HAM".

"Pelatihan ini digagas guna menularkan virus keberpihakan kalangan muda fotografi terhadap permasalahan sosial di sekelilingnya," ungkap Dian Ali Rachman, koordinator program di Poros Photos.