Asa Pelepasliaran Kukang di Pundak Wilis dan Martha

By , Rabu, 30 Mei 2012 | 17:19 WIB
()

Wilis dan Martha, dua kukang Jawa (Nycticebus javanicus) hasil rehabilitasi Yayasan International Animal Rescue Indonesia (YIARI), berhasil dilepasliarkan pada 2011 lalu. Wilis dilepasliarkan pada tanggal 3 Mei 2011 dan Martha pada tanggal 12 Desember 2011.

Keduanya dianggap sebagai kandidat terbaik karena dalam kondisi sehat, cukup liar, dan memiliki gigi yang lengkap. Gigi yang lengkap sangat penting bagi kukang untuk bertahan hidup di alam. Dalam National Geographic Indonesia edisi Desember 2011 dikisahkan betapa merana hidup kukang hasil buruan karena taringnya akan dipotong pemburu.

Tanpa taring, hidup seekor kukang tak akan sama lagi. Dia kehilangan salah satu alat pertahanan diri sekaligus alat untuk makan. Itu belum seberapa. Sudah terlalu sering ditemukan, serpihan gigi hasil pemotongan yang serampangan itu tertinggal dalam kulit mulut bagian dalam, menancap, dan segera menimbulkan infeksi.

Kukang Jawa (Nycticebus javanicus) (Reynold Sumayku/NGI)

Mengingat beruntungnya Wilis dan Martha, mereka akan tetap dipantau terus hingga saat ini. Menggunakan radio collar dipasang di leher,  tim yang melakukan monitoring dapat melacak keberadaan dan mengambil data sebanyak-banyaknya tentang kukang.

Monitoring dilakukan pada malam hari karena kukang adalah satwa nokturnal yang berarti hanya beraktivitas di malam hari.  Dalam rilis yang diterima, Rabu (30/5), awalnya tim mengalami kesulitan karena kukang masih ‘berkenalan’ dengan lingkungan barunya sehingga tim harus menjelajahi daerah yang cukup luas.

Namun, sekitar lima bulan terakhir daerah pergerakan kukang sudah mulai stabil dan pada bulan Maret 2012 Wilis dan Martha terpantau sedang berinteraksi dengan kukang liar.

Berdasarkan standar international dari International Union for Conservation of Nature (IUCN) proses pelepasliaran dinyatakan berhasil apabila satwa dapat berkembangbiak di alam. Dari hasil pengamatan tim monitoring YIARI, Wilis dan Martha sudah berinteraksi cukup intim dengan kukang liar. Beberapa kali mereka terlihat sedang kawin. Di waktu lain keduanya terlihat menghabiskan waktu dengan pasangannya seperti tidur berdekatan di pohon yang sama.

"Semoga Wilis dan Martha dapat menjadi dua kukang pertama yang dinyatakan benar-benar sukses dilepasliarkan ke alam," demikian harapan yang disampaikan dalam rilis tersebut.

Simak kisah lengkap perlawanan kukang melawan perburuan di Bagai Kukang Dalam Sangkar