Manusia Mulai Berpikir Tinggalkan Pesisir Pantai

By , Minggu, 3 Juni 2012 | 23:45 WIB

Sejumlah upaya yang dilakukan oleh manusia untuk meminimalisir erosi di pesisir kini mengerucut pada kesepakatan bahwa upaya tersebut merupakan tindakan percuma. Apalagi, pemanasan global yang berlangsung telah melelehkan es di kutub dan menaikkan permukaan air laut.

Fenomena ini membuat upaya mempertahankan garis pantai bagaikan menulis di atas pasir, sia-sia karena akan segera hilang tersapu oleh ombak.Di kawasan Goleta Beach County Park, Los Angeles, California, Amerika Serikat, misalnya. Upaya restorasi terus menerus yang dilakukan setiap kali badai menghantam kawasan tersebut kini sudah tidak lagi dianggap masuk akal.

Warga kini tidak lagi berhasrat untuk membangun dinding pertahanan sepanjang 150 meter untuk menjinakkan ombak, dan mulai berpikir untuk menyerah.

Pilihan untuk bertahan atau hengkang juga tengah berkecamuk di kawasan lain di seluruh dunia meski menggunakan berbagai strategi yang berbeda. Di Inggris, kolam-kolam penampungan garam telah disiapkan di sejumlah titik di pesisir Essex. Tujuan utamanya adalah sebagai benteng pertahanan terhadap serangan air laut.

Contoh lain adalah di Alaska, Amerika Serikat. Beberapa desa sudah digeser ke tempat yang lebih tinggi. Yang lain, tengah mempertimbangkan untuk melakukan itu karena mengingat adanya ancaman kenaikan air laut dari es yang mencair.

Sejumlah pantai terkenal di Hawaii juga sudah mulai tenggelam, dan ilmuwan menyebutkan, keputusan pemerintah untuk melakukan pembangunan lebih masuk ke daratan hanyalah masalah waktu saja.

Pacifica, sebuah kota pesisir di kawasan selatan San Francisco, Amerika Serikat, merupakan salah satu pionir dalam pemunduran terencana (planned retreat) saat berhadapan dengan erosi konstan yang terjadi. Sejak tahun 2002, pemerintah kota telah membeli rumah-rumah yang terancam tercebur ke laut dan menghancurkannya.

Tahun ini, Ventura, sebuah kota lain di California, Amerika Serikat, telah menganggarkan dana sebesar Rp42 miliar untuk mundur. Tahun lalu, pemerintah telah membongkar jalur sepeda yang hancur di Surfer’s Point, sebuah kawasan surfing populer dan membangun jalur sepeda yang baru, lebih jauh dari bibir pantai.

“Upaya lokal perlu dilakukan, namun pendekatan dalam skala besar sangatlah dibutuhkan,” kata Mark Gold, peneliti dari Institute of the Environment and Sustainability, University of California Los Angeles. “Ini merupakan sesuatu yang harus dipikirkan lebih serius,” ucapnya.

Charles Lester, peneliti dari California Coastal Commission menyebutkan, planned retreat merupakan opsi yang menarik secara teoritis, namun sangat sulit diterapkan. Khususnya di kawasan pesisir yang sangat pedat penduduk, di mana tak ada lagi ruang tersisa untuk mundur dari garis pantai. Meski begitu, opsi itu merupakan opsi yang layak diterapkan di kawasan yang memungkinkan.

Meski demikian, masih ada kalangan yang masih ingin bertahan. “Jangan dulu menyerah. Kita harus membuat keputusan cerdas yang berkesinambungan,” kata Gary Griggs, peneliti dari University of California, Santa Cruz yang fokus mempelajari erosi di pesisir pantai.