Populasi badak Sumatra atau Dicerorhinus sumatrensis diperkirakan menyusut akibat kerusakan lingkungan. Berdasarkan survei oleh Yayasan Leuser Internasional di dua titik Taman Nasional Gunung Leuser,jumlahnya badak ini hanya 7-25 ekor. Padahal, tahun 1985 lalu, populasi di kawasan tersebut mencapai 60-70 ekor.
“Kami berharap setelah survei dilakukan di sembilan titik, jumlah badak lebih besar dari perkiraaan,” ujar Koordinator Survei Yayasan Leuser, Tarmizi, yang bekerjasama dengan Taman Nasional Gunung Leuser, Minggu (3/6).
Ketua Pengurus Yayasan Leuser Internasional (YLI), Jamal M Gani mengatakan, pihaknya berhasil mengambil gambar badak Sumatra melalui kamera trap (jebakan) yang dipasang di salah satu lokasi di Gunung Leuser pada 9 Desember 2011 lalu.
Dari sekitar 28 kamera trap yang dipasang, pihaknya hanya berhasil mengambil 1.000 frame badak Sumatra. Sementara itu, dari analisis foto, diperkirakan ada dua badak Sumatra di daerah itu.
“Survei akan dilanjutkan di delapan daerah di Taman Nasional Gunung Leuser agar perhitungan populasi badak Sumatra mendekati jumlah yang sebenarnya.
Sejak tahun 1996, badak Sumatra masuk dalam daftar merah atau kritis dari International Union for Conservation of Nature and Natural Resources. Badak Sumatra dewasa panjangnya 2 meter-2,7 meter, dan beratnya 800-900 kilogram.