Dengan Massa Tubuh Rendah, Nyamuk Dapat Terbang Saat Hujan

By , Selasa, 5 Juni 2012 | 15:11 WIB

Peneliti dari Georgia Tech menggunakan videografi dengan kecepatan tinggi mengamati nyamuk yang terbang saat hujan. Peneliti ini berusaha melihat bagaimana tulang luar yang kuat dan massa yang rendah yang dimiliki nyamuk justru membuat serangga ini dapat bertahan terhadap tetesan air hujan.

Selama ini nyamuk jadi gangguan terbesar saat musim panas. Semprotan pestisida, lilin anti serangga, dan pembasmi serangga lainnya tidak benar-benar dapat mencegah serangga pengisap darah ini. Bahkan hujan pun, tidak dapat mencegah serangga ini untuk tidak terbang.

Tim peneliti yang dipimpin oleh Asisten Profesor Teknik Mesin David Vu bersama muridnya yang juga seorang doktor, Andrew Dickerson, menemukan bahwa nyamuk menerima sedikit dampak dari kumpulan air hujan. Karena massa nyamuk yang ringan menyebabkan hujan kehilangan sedikit momentum saat bertabrakan. Hasil penelitian ini dipublikasikan 4 Juni kemarin melalui jurnal Proceedings of the National Academy of Science.

"Bagian yang paling mengejutkan dari proyek ini adalah melihat ketangguhan yang dimiliki serangga kecil itu di tengah hujan," kata Dickerson.

Jika membandingkan hal serupa terjadi pada manusia, maka tubuh manusia akan hancur. Kondisinya sama seperti berdiri di tengah jalan dan ditabrak mobil, kita tidak dapat bertahan dan akan jatuh tertabrak.

Melalui penelitian ini para ilmuwan mengambil pelajaran, untuk dapat meningkatkan desain dan fitur dari kendaraan micro-airborne (pesawat kecil). Konsep ini dapat dimanfaatkan oleh para insinyur untuk menciptakan desain pesawat yang mendukung untuk misi pengawasan, pencarian, serta operasi penyelamatan.

Untuk mempelajari bagaimana nyamuk terbang saat hujan, tim peneliti membangun sebuah arena penerbangan terdiri dari sangkar akrilik kecil ditutupi dengan mesh mengandung nyamuk tapi masih tetap ada celah untuk masuknya tetes air. Mereka menggunakan air berkecepatan tinggi untuk mensimulasikan kecepatan aliran hujan dan mengamati enam nyamuk yang terbang ke sungai. Dan semua nyamuk selamat dari tumbukan.

"Kekuatan tabrakan harus sama dengan resistensi yang diterapkan oleh serangga. Untuk hal ini, nyamuk tidak dapat menolak sama sekali, nyamuk hanya mengikuti arus," kata Hu.