Indonesia Turut jadi Saksi Fenomena Transit Venus

By , Rabu, 6 Juni 2012 | 10:42 WIB
()

Peristiwa astronomi langka ketika Planet Venus melintasi Matahari hingga Venus, Matahari, dan Bumi tepat berada dalam satu garis lurus, atau yang dikenal sebagai Transit Venus (TV) terjadi pada Rabu, 6 Juni 2012.

Pengamatan transit Venus oleh warga Jakarta di Planetarium, Taman Ismail Marzuki (Amna Oriana)

Peristiwa ini terjadi sejak Matahari terbit, tepatnya kontak pertama di mana Venus masuk ke piringan Matahari pukul 05.09 WIB. Kontak kedua pukul 05.27 WIB. Namun, kedua kontak ini tidak bisa pula diamati di kota Jakarta karena Matahari masih di bawah horison alias belum terbit.

Pengamatan untuk umum berlangsung mulai pukul 07.00 pagi. Awalnya, TV tidak langsung tampak karena Matahari tertutup oleh awan yang cukup tebal pagi ini. Menjelang pukul 08.30, baru awan mulai tersingkap dan Matahari bisa terlihat. "Kalau Matahari sedang tidak cerah, memang agak kesulitan untuk melakukan pengamatan. Tapi tunggu saja," tutur Lita, salah satu fasilitator yang memandu pengamatan dan juga anggota dari Himpunan Astronomi Amatir Jakarta (HAAJ).

Venus nampak jelas berupa bulatan penuh hitam berdiameter 1/33 diameter Matahari. Cecep Nurwendaya, narator Planetarium dan Observatorium Jakarta menerangkan, Venus terlihat hitam karena yang nampak adalah bagian malamnya.

Kala revolusi Venus adalah 224,7 hari. Orbitnya tidak tetap sehingga ada pergerakan terus menerus, tetapi perjalanan Venus tetap memiliki keteraturan dan dapat dihitung. TV hanya terjadi dua kali dalam satu abad.

Antusiasme

Puluhan orang yang berdatangan; baik dari kalangan dewasa, muda, hingga anak-anak, cukup antusias mengamati fenomena TV ini. Mereka bergantian menggunakan teleskop yang tersedia dan memotret dengan kamera berfilter.

Menurut Cecep, antusiasme masyarakat dibandingkan siklus TV di tahun 2004 lalu berbeda. "8 Juni 2004, belum sebanyak ini masyarakat yang datang. Mungkin karena informasinya belum terlalu terekspos di media massa," katanya.

Indonesia merupakan salah satu negara yang menjadi lokasi paling pas untuk mengamati TV.  Mengingat wilayah Indonesia terbagi untuk kawasan yang bisa menyaksikan sebagian TV dan wilayah yang bisa menyaksikan seluruh proses (entire transit visible)..

Wilayah penuh mencakup mulai dari provinsi Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Maluku, NTT, Papua Barat, dan Papua. Lita menceritakan, beberapa observator dari Planetarium juga berada di Kupang, NTT mengejar momentum ini.