Kekayaan geologis Geopark Merangin lebih tinggi dibandingkan geopark lainnya, seperti di China dan Amerika Serikat. Karena masuk di dalam kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat yang relatif masih terjaga.
Koordinator Divisi Geologi Tim Peneliti Geopark Merangin, Fauzi Hasibuan, dari Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan, bahwa geopark yang diperkirakan berumur 300 juta tahun itu akan jadi ladang riset utama para geolog dunia dalam mempelajari evolusi Bumi.
Menurut Fauzi, cukup banyak peninggalan fosil kayu dan tumbuhan serta kerang-kerangan di Merangin tercetak membatu di batu endapan lava dan abu vulkanik gunung purba. Ia yakin, fosil-fosil di Merangin tersebar di sepanjang Sungai Batang Merangin dan Mengkarang, pun banyak terdapat di dalam tanah.
"Peneliti berikut bisa saja melakukan penggalian kalau memang membutuhkan informasi dan materi riset yang lebih lengkap. Di Geopark Merangin ini diyakini masih banyak fosil obyek geologi lain yang terpendam di dalam tanah," ungkapnya.
Keberadaan Geopark Merangin menjadi geopark paling berpotensi mendapat pengakuan UNESCO. Dan kini semakin mendapat respon dari dunia internasional.
Penelitian berkelanjutan dan proses percepatan pengembangan kawasan tersebut kini terus dilakukan. Terutama oleh tim yang telah dibentuk pemerintah daerah yakni tim percepatan pengembangan. Serta tim yang dibentuk Badan Geologi Kementerian ESDM yakni tim riset atau peneliti telah bekerja semenjak 2011 hingga kini.
Fauzi mengutarakan, "Lewat penelitian dan promosi Badan Geologi Kementerian ESDM, serta Pemerintah Provinsi Jambi melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata bersama Pemerintah Kabupaten Merangin, keberadaan Geopark Merangin dapat segera diakui UNESCO pada 2015." Dengan demikian, Geopark Merangin akan masuk dalam jaringan geopark dunia (global geopark network).