Spesies Burung-burung Amazon di Ambang Kepunahan

By , Kamis, 7 Juni 2012 | 23:39 WIB

International Union for Conservation of Nature (IUCN), lembaga pengamat lingkungan serta pemeringkat spesies-spesies hewan dan tumbuhan yang terancam punah mengeluarkan daftar terbaru, 2012 IUCN Red List of Threatened Species.

Dari daftar terbaru tersebut, yang paling signifikan adalah masuknya hampir 100 spesies burung-burung Amazon ke dalam kategori terancam punah. Pencatatan ini dilakukan setelah IUCN melakukan pengamatan menggunakan model terkait pola perluasan deforestasi di seluruh hutan Amazon.

Kekhawatiran utama IUCN adalah pada spesies burung yang memiliki umur relatif lebih panjang, seperti Rio Branco Antbird (Cercomacra carbonaria). Di mana deforestasi dengan kecepatan sedang sangat menentukan. Spesies lain, seperti Hoary-throated Spinetail (Synallaxis kollari) malah tampaknya akan kehilangan 80 persen habitat mereka dalam dekade ke depan. Untuk itu, IUCN menempatkan spesies ini ke dalam kategori tertinggi dari risiko terancam punah, yakni kategori Critically Endangered.

Daftar 2012 IUCN merupakan review komprehensif atas lebih dari 10 ribu spesies burung dunia, yang dilakukan sekali setiap empat tahun. Update kali ini menunjukkan penurunan yang sangat mengkhawatirkan, bukan saja di kawasan tropis, tetapi juga di kawasan Eropa Utara.

“Sebelumnya, kita menganggap remeh risiko kepunahan yang dihadapi oleh banyak spesies burung Amazon,” kata Leon Bennun, Director of Science, Policy and Information BirdLife, lembaga konservasi Internasional yang fokus untuk menyelamatkan spesies burung. “Namun, melihat diperlemahnya undang-undang hutan di Brasil, situasi ini bisa jadi lebih buruk dibandingkan dengan prediksi yang dibuat dari penelitian-penelitian terakhir,” ucapnya.

Meski demikian, masih ada harapan untuk memutar balik keadaan. Sebagai contoh, di Cook Islands, kepulauan di kawasan Samudera Pasifik, terjadi pemulihan Raratonga Monarch (Pomarea dimidiate), salah satu spesies yang sempat menjadi burung terlangka di dunia.

Upaya konservasi intensif, khususnya lewat pengontrolan terhadap predator invasif seperti tikus hitam, berhasil menyelamatkan spesies ini dari kepunahan. Populasinya kini mencapai 380 ekor, lebih dari 10 kali lipat dari jumlahnya saat mencapai titik terendah. Meski begitu, upaya konservasi berkesinambungan tetap perlu dilakukan.

Secara total, jumlah spesies burung yang masuk ke dalam 2012 Red List dari IUCN mencapai 10.064. Sebanyak 130 spesies di antaranya dipastikan punah, empat spesies dinyatakan telah punah dari habitatnya di kawasan liar serta 197 spesies masuk ke kategori Critically Endangered atau sangat terancam punah.