Mesin Jahit Mesin Ancam Mata Pencaharian Manusia

By , Senin, 11 Juni 2012 | 16:50 WIB

Mesin jahit otomatis, jadi salah salah satu ide dalam tahap penelitian Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) atau badan dari Departemen Pertahanan Amerika Serikat yang bertanggung jawab untuk pengembangan teknologi baru yang digunakan oleh militer.

Jika konsep ini menjadi nyata, maka mesin ini dapat menjahit tanpa memerlukan tenaga kerja manusia. Hal ini tentunya meningkatkan kekhawatiran sebagian tenaga kerja karena mereka akan kehilangan pekerjaan. Selain itu, kehadiran mesin jahit otomatis ini diduga juga akan mempengaruhi kondisi produksi garmen dan tingkat upah kepada kurang lebih 500 ribu pekerja yang dipekerjakan oleh sebuah kontraktor untuk membuat seragam militer.

Di sisi lain dengan adanya mesin jahit otomatis ini diharapkan dapat menggeliatkan lagi produksi pakaian di AS. Selama ini Negeri Paman Sam menghabiskan US$100 miliar untuk mengimpor pakaian dan barang-barang jahit lainnya dari berbagai negara termasuk China dan Vietnam.

Ide ini muncul dari DARPA semata-mata untuk menghasilkan fasilitas produksi lengkap yang dapat memproduksi pakaian tanpa menggunakan tenaga kerja langsung. Pada 5 Juni lalu DARPA telah membuat kontrak dengan sebuah perusahaan teknologi di Georgia senilai US$1,25 juta untuk membuat sebuah perangkat lunak otomatis.

Perusahaan ini yakin mesin jahit otomatis tersebut mampu memotong dan menjahit dengan harga yang lebih murah daripada harus mengimpor pakaian dari China. Perusahaan tersebut memiliki misi mengembangkan apa yang diistilahkan oleh DARPA "jahit pakaian otomatis dengan menggunakan manipulasi mikro."

Perangkat lunak otomatis yang terdapat pada mesin jahit akan membangun sebuah pekerjaan yang sempurna yang disebut dengan unit beta. Dalam sistem tersebut, mesin jahit dikontrol secara numerik yang melacak gerakan kain dengan cara mengawasi benang yang lewat dan dibawah servo akan mengawasi gerakan kain yang berada di bawah jarum jahitan demi jahitan.

Softwear Automation, perusahaan yang membangun konsep mesin jahit ini, berniat mengubah industri intensif tenaga kerja menjadi satu industri yang padat modal. Perusahaan itu mengatakan sebuah inovasi diperlukan adalah bahwa gerak metrik adalah bukan meter atau inchi tapi melainkan hitungan benang dan arah lengkungan.

Robot nantinya akan mengambil potongan kain dan meletakkannya pada di atas mesin jahit. Sistem ini mengandalkan pemantauan yang akurat dari hitungan benang kain untuk mengerakkannya melalui mesin jahit dengan arah tepat dan pada kecepatan yang benar. Dengan konsep ini, perangkat mesin memiliki kemampuan untuk dapat melihat dan melacak setiap helai kain.

Informasi mengenai keberadaan kain akan dilanjutkan ke actuatuors yang mengoperasikan jarum dan benang. Budger atau bola bermotor, yang berada di bawah mesian jahit  berfungsi merapatkan kain akan mengerakkan kain tersebut kesana kemari.