Cara Gorila Berkomunikasi dengan Bayinya

By , Rabu, 13 Juni 2012 | 16:18 WIB

Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa gorila menggunakan komunikasi non vocal (non verbal) untuk berbicara pada bayi mereka. Hal ini memberikan pengetahuan kepada kita bagaimana cara manusia berkomunikasi sebelum berevolusi.

Gorila yang hidup di dataran rendah berkomunikasi satu sama lain dengan menggunakan komunikasi atau tidak menggunakan suara (non verbal). Seorang peneliti, Eva Maria Luef, mengamati bagaimana sekumpulan gorila berkomunikasi dengan teman-temannnya selama bermain. Di saat itu pula, Eva mencatat bahwa gorila yang usianya lebih dari tiga tahun memiliki cara tersendiri untuk dapat berkomunikasi dengan gorila yang lebih muda.

Gorila tua menggunakan bahasa tubuh seperti sentuhan dengan gerakan yang berulang. Seperti menggenggam lalu membelai rahang bayi-bayi mereka lebih sering daripada saat mereka berkomunikasi dengan teman-temannya. "Kami terkejut bahwa bayi gorila ditangani dengan cara yang berbeda," kata Eva Maria Luef dari Departemen Pendidikan dan Psikologi di Berlin Freie University.

Menurut studi dalam The Journal of American Primatology yang dipublikasikan pada Juni 2012, perilaku ini disebut human motherese. Biasa juga disebut baby talk, human motherese adalah sebuah bentuk hubungan universal antara orang dewasa dengan bayi.

Tahun 2011 lalu, Luef dan rekannya Katja Liebal, merekam kehidupan gorila yang hidup di dataran rendah di dua kebun binatang, yaitu kebun binatang Leipzig di Jerman dan Howletts Liar Animal Park di Inggris. Tim ini mengamati 24 gorila yang mereka bagi menjadi empat kelompok berdasarkan tingkatan usia yakni bayi, remaja, setengah dewasa, dan dewasa.

Para pengamat ini fokus memperhatikan bagaimana perilaku gorila ini selama bermain. Dimulai dan diakhiri dengan komunikasi non vocal (non verbal). Sebagai ganti bahasa, mereka melibatkan kepala, anggota badan, dan gerak tubuh untuk memanipulasi perilaku gorila lain.

Melalui video ini para pengamat mencatat sinyal non vocal dari setiap gorila. "Tim melihat bahwa gorila dalam tiga kelompok yang lebih tua menyentuh bayi lebih sering. Hal ini mungkin karena mereka berkomunikasi dengan anak-anak mereka sendiri melalui sentuhan," kata Luef.

Luef masih belum mengetahui dengan pasti alasan, mengapa gorila tua mengulangi gerakan mereka pada bayi. Asumsi sementara, mungkin gorila tua mengetahui bahwa pesan mereka akan lebih mudah dipahami ketika diulang.

Melalui studi ini Luef mengungkapakan bahwa, secara umum bahasa non vocal sering sekali diabaikan dalam penelitian cara berkomunikasi hewan primata. Sebaliknya, studi manusia sering menggabungkan bahasa baik verbal dan nonverbal.