Pemetaan Genetik Mikroba untuk Kesehatan Manusia

By , Rabu, 7 Agustus 2013 | 12:19 WIB

Penelitian terbaru oleh ratusan ilmuwan dari berbagai universitas Amerika Serikat berhasil mengembangkan peta genetik, di mana hampir semua mikroba yang mendiami tubuh manusia sehat. Peta ini akan dapat digunakan sebagai referensi utama bagi para ilmuwan di seluruh dunia dalam mengeksplorasi tentang interaksi antara mikroba dan sistem kekebalan tubuh manusia.

Temuan penelitian sama dengan pencapaian ilmuwan di bidang pemetaan genom manusia lebih dari satu dekade lalu. Namun, jumlah mikrobakteri yang ditemukan kini meningkat sampai dengan lebih dari 10.000 spesies. Jumlah ini diklaim merupakan 99 persen dari total seluruh mikrobakteri yang ada pada tubuh manusia.

Dengan presentase sebesar 99 persen, peta ini dapat digunakan sebagai referensi utama bagi para ilmuwan di seluruh dunia dalam mengeksplorasi tentang interaksi antara mikroba dan sistem kekebalan manusia.

Penelitian ini merupakan puncak dari proyek Human Microbiome Project yang telah berlangsung selama lima tahun dan biaya hingga USD173 juta. Biaya sebesar ini digunakan untuk sensus terhadap lokasi dan konsentrasi mikroba (bakteri, virus, dan jamur) di dalam tubuh manusia sehat.

"Mengetahui mikroba apa saja yang tinggal atau berada di lingkungan normal tubuh orang sehat akan membawa kita bisa menganalisis lebih dalam saat timbul penyakit yang terkait mikrobakteri. Misalnya penyakit maag dan obesitas," ungkap George Weinstock, ilmuwan asal Washington University, di St. Louis.

Referensi diperoleh setelah mereka menguji 5.000 sampel dari 242 relawan di Amerika Serikat. Para peneliti mengambil sampel dari 15 titik di tubuh pria, serta 18 titik di tubuh wanita, termasuk dari air liur, darah, kulit hingga feses.

Direktur National Human Genome Research Institute Eric Green mengutarakan, dokter dan peneliti ahli telah lama mengetahui bahwa manusia berbagi tubuh dengan triliunan mikroorganisme. Setidaknya ada sekitar 10 sel bakteri untuk setiap sel dalam tubuh manusia. Namun, karena ukurannya sangat renik, sel-sel mikroba tersebut hanya menyumbang satu hingga tiga persen dari total massa tubuh manusia.

Green mengatakan, pada orang dewasa berbobot 100 kilogram, terdapat satu hingga tiga kilogram bakteri. "Sebetulnya selalu hidup berdampingan dengan mikroba secara harmonis. Tapi kadang hubungan harmonis itu rusak, dan mengakibatkan terjadi penyakit," ujarnya.