Studi genetik baru-baru ini mengungkapkan bahwa genome bonobo (Pan paniscus), spesies primata anggota genus simpanse yang sering dikenal sebagai simpanse kerdil ternyata memiliki perbedaan tipis dengan manusia.
Bonobo merupakan jenis kera besar terakhir yang berhasil diuraikan secara genetik setelah sebelumnya simpanse, orangutan, dan gorila. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan antara bonobo dan manusia adalah 1,3 persen. Hampir sama dengan perbedaan manusia dengan simpanse. Sementara itu, perbedaan antara bonobo dan simpanse adalah 0,4 persen.
Ilmuwan pun menemukan bahwa karakteristik manusia merupakan paduan dari karakteristik simpanse dan bonobo. Sementara itu, bonobo dan simpanse, walau memiliki banyak kesamaan, ternyata juga punya perbedaan signifikan
Salah satu perbedaan, kata ilmuwan, Rabu (13/6) simpanse jantan cenderung lebih agresif. Simpanse jantan bertarung untuk dominasi seksual dan mempertahankan wilayahnya. Sementara itu bonobo jantan lebih pasif, tidak bertarung untuk wilayah, dan subordinat terhadap betinanya.
Sebaliknya, dalam masalah seksual, bonobo lebih menunjukkan keunggulannya. Mereka tidak hanya melakukan seks untuk tujuan reproduksi, tetapi juga untuk bersenang-senang. Karakter ini juga dimiliki spesies manusia.
“Seks yang nonconseptive adalah karakter yang kita peroleh dari bonobo, sementara perilaku agresif adalah sifat yang diperoleh dari simpanse,“ ujar Kay Prufer dari Max Planck Institute for Evolutionary Anthropology.
Prufer mengungkapkan, penelitian ini bisa membuka kemungkinan baru untuk memahami keragaman genetik, sejarah populasi, dan evolusi kera besar. Sekaligus, bisa diketahui juga proses evolusi yang kemudian menghasilkan spesies manusia. "Harapan kami adalah dengan memahami perbedaan antara bonobo dan simpanse, kita mengetahui bagaimana rupa nenek moyang (manusia, simpanse dan bonobo)," kata Prufer.
Sejauh ini, diketahui bahwa nenek moyang manusia yakni simpanse dan bonobo telah eksis empat hingga lima juta tahun yang lalu. Ilmuwan juga meyakini bahwa simpanse dan bonobo sama-sama hidup di wilayah tengah Afrika, tetapi terpisahkan oleh Sungai Kongo yang terbentuk dua juta tahun lalu.