Permainan scrabble yang selama ini terkenal dengan permainan menyusun kata berbahasa Inggris, ternyata juga memiliki variasi dalam bahasa Jawa. Uniknya, kotak–kotak kecil atau pion yang dimainkan berisi aksara Jawa yang menurut legenda Jawa ditemukan oleh Ajisaka.
“Kami menciptakan permainan scrabble ini karena khawatir aksara Jawa akan punah seiring kemajuan teknologi. Aksara Jawa adalah budaya Indonesia yang harus diselamatkan sebelum diklaim oleh negara lain,” papar Imaduddin Yusuf Hanif, Anggota Inovator Scrabble Aksara Jawa, dalam jumpa persnya di UGM, Senin (2/7).
Bersama keempat rekannya, Muhammad Alim Nurhalimi (Ketua Tim), Winda Bachtiar, Raehana Saria Gahari, dan Alfina Dewi, mereka berhasil menciptakan scrabble aksara Jawa dengan nama "Ajisaka Scrabble Aksara Jawa." Yusuf menjelaskan, ide awal membuat permainan ini tak sekedar upaya penyelamatan budaya Jawa, melainkan menciptakan media pembelajaran aksara Jawa yang lebih menarik dan tidak membosankan.
Selama ini, aksara Jawa yang menjadi muatan lokal wajib di tingkat SD hingga SMA, diajarkan dengan metode konvensional. Hal ini, katanya, akan membuat siswa bosan dan dikhawatirkan siswa akan melupakan aksara Jawa.
“Permainan scrabble ini akan membantu menstimulus kinerja otak siswa untuk menyusun kata-kata dalam aksara Jawa. Dengan bermain scrabble ini, siswa menjadi terbiasa dan akrab dengan aksara Jawa,” ujar Yusuf.
Tak hanya menyenangkan, permainan scrabble ini juga meningkatkan keterampilan anak dalam berbahasa Jawa, meningkatkan kerja tim, serta menambah pengetahuan anak terhadap kata-kata bahasa Jawa. Permainan ini menarik karena dalam pion huruf diwarna dengan variasi warna.
Yusuf pun menambahkan, saat ini timnya membuat 240 pion, dan menjual scrabble-nya dengan tiga variasi jenis. Variasi ini meliputi Mas Aji dengan harga Rp200.000, Mas Saka dengan harga Rp180.000, dan Mas Eka dengan harga Rp150.000. Perbedaan harga ini terletak pada field (papan) untuk bermain.
“Target permainan ini adalah untuk guru-guru Bahasa Jawa. Harapannya, permainan ini bisa dipasarkan di luar Yogyakarta,” tambahnya.
Guru Bahasa Jawa SD IT Salman Alfarizi Darsini, menyambut gembira dengan inovasi permainan scrabble yang berisi aksara Jawa. “Selama ini, kami para guru bahasa Jawa merasa kesulitan untuk mengajarkan aksara Jawa pada anak-anak sekarang. Anak-anak terlihat bosan dan seringkali tidak memperhatikan ketika pembalajaran aksara Jawa berlangsung," katanya.
Dengan permainan scrabble ini, kata sang guru lagi, diharapkan anak-anak akan lebih mudah tertarik karena lebih menyenangkan. Selain itu, inovasi media pembelajaran scrabble aksara Jawa ini juga merupakan bentuk penyelamatan pada budaya Jawa. Bila aksara Jawa tidak diselamatkan oleh bangsa Indonesia sendiri, maka besar kemungkinan bisa punah dengan sendirinya.