Perebutan Wilayah, Penyebab Simpanse Menyerang Manusia

By , Selasa, 3 Juli 2012 | 10:57 WIB

Simpanse menyerang manusia tanpa alasan kerap kali terjadi beberapa tahun belakangan ini. Pekan lalu Andrew Oberle, seorang mahasiswa lulusan University of Texas, Amerika Serikat, menjadi korban penyerangan simpanse jantan dan hingga kini masih dalam perawatan intensif.

Oberle diserang saat dirinya memberikan kuliah kepada wisatawan di Jane Goodall Institute Chimpanzee Eden di Afrika Selatan. Para ahli mencoba menjelaskan penyebab mengapa simpanse melakukan aksi brutalnya. Eugene Cussons, Managing Director of The Sanctuary  yang juga pembawa acara program Animal Planet mengungkapkan, bahwa Oberle telah menerima pelatihan (training) sebelum insiden penyerangan terjadi.

Namun sayangnya, Oberle tidak mematuhi peraturan yang telah dijelaskan saat pelatihan. "Ia (Oberle) melewati dua pagar yang memisahkan antara primata dengan manusia. Seketika itu juga, simpanse jantan meraih Oberle dan menariknya ke bawah pagar yang dialiri listrik," jelas Cussons.

Sylvia Amsler, dosen di Program Antropologi di University of Arkansas di Little Rock menuturkan penyerangan biasanya dilakukan oleh simpanse berkelamin jantan. Dikarenakan, simpanse jantan di alam liar umumnya sering terlibat perang untuk mempertahankan atau memperoleh wilayah.

"Serangan semacam ini dapat menjadi parah dan fatal. Pada kasus korban dewasa, simpanse laki-laki menyerang bergantian, memukul, dan melompat pada tubuh korban. Simpanse menyerang menggunakan taring mereka untuk menggigit dan mengoyak korban, pada setiap bagian tubuh yang menonjol, seperti testis dan telinga," ungkap Silvia.

Perlu diingat bahwa simpanse dan primata lainnya, bukanlah hewan peliharaan. Tindakan pencegahan sangat diperlukan jika anda pergi ke kebun binatang. Berdirilah di posisi dengan jarak yang aman saat melihat simpanse.

"Anda harus reaktif dan sangat berhati-hati di sekitar mereka, karena mereka begitu besar dan kuat," ujar Jenny Short, peneliti di California National Primate Research Center.

Faktor lain yang mungkin memicu dalam serangan adalah bahwa primata yang terdapat di Chimpanzee Eden merupakan primata yang diselamatkan dari perdagangan hewan. Perdagangan hewan ilegal biasanya dilakukan untuk dijadikan hewan pelihaaraan dan kebutuhan industri hiburan.

Singkatnya, makhluk primata sebelumnya disalahgunakan oleh manusia sehingga mungkin mereka akan lebih cenderung untuk menjadi defensif.