Sebanyak 82 peserta dari 15 negara telah berpartisipasi dalam Bandung International Kite Festival 2012 yang diadakan di Pangkalan TNI Angkatan Udara Lanud Sulaeman, Soreang, Kabupaten Bandung.
Dengan tajuk One World One Sky One Peace, festival ini dilaksanakan pada tanggal 7-9 Juli 2012. Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf yang hadir pada pembukaan Sabtu (7/7) mengatakan, bahwa festival ini membuka mata pecinta layang-layang.
"Kontingen dari seluruh dunia berkumpul di Lanud Sulaeman pada siang ini. Ini adalah promosi yang sangat baik untuk pariwisata Jawa Barat," ungkapnya.
Beberapa negara yang turut serta dalam kegiatan ini, di antaranya adalah China, India, Korea Selatan, Jepang, Amerika Serikat, Selandia Baru, Jerman, Belanda, Singapura, Taiwan, Malaysia, Kamboja, Indonesia, dan Vietnam.
"Kehadiran festival ini mampu membuka mata pecinta layang-layang, bahwa layang-layang adalah salah satu olahraga tradisional yang tidak boleh hilang," tambah Dede.
Dalam festival tersebut, akan diterbangkan juga layang-layang Si Cepot yang pada Juni lalu menjuarai festival di Klantan, Malaysia. Selain itu, penerbangan layang-layang dengan gemerlap lampu di malam hari dengan nama Night Flying Kites juga diadakan.
Menurut Ketua Penyelengara Bandung International Kite Festival 2012 Lianawati, acara Kite Festival Pangandaran sudah menjadi kalender even komunitas layang-layang dunia. "Karena tahun ini Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat tidak menyelenggarakan, maka kami berinisiatif untuk menyelenggarakan," ujar Lianawati yang juga Ketua Umum Art Kite Indonesia.
Hingga hari kedua penyelenggaraan, tim dari Jerman berhasil meraih Best Unique Kite. Sedangkan tim asal China menyabet Best New Creation. Khusus untuk Peter Lynn dari Selandia Baru, ia berhasil menjuarai kategori tiga dimensi (3D) dengan predikat The Best Inflatable 3D.