Hasil laporan dari survei global yang dilakukan The National Geographic Society dan GlobeScan terhadap 17.000 konsumen dari 17 negara menunjukkan warga Amerika Serikat paling tidak mencerminkan kehidupan berkelanjutan.
Dalam laporan yang disebut Greendex itu, AS menempati posisi paling buncit. Rangking yang sama ditempati Negeri Paman Sam sejak survei tersebut dilakukan pertama kali di tahun 2008.
Konsumen dari 17 negara diberi pertanyaan yang berkaitan dengan perumahan, transportasi, makanan, dan barang konsumsi. Hasilnya, hanya 21 persen warga AS merasa bersalah mengenai dampak yang mereka berikan pada lingkungan. Namun, di waktu yang bersamaan, 47 persen warga AS merasa yakin jika tindakan mereka bisa membantu Bumi.
Ketidakseimbangan perilaku ini, dikatakan Nicole Darnell sebagai peneliti dari School of Sustainability di Arizona State University (ASU), karena warga tidak melihat adanya suatu masalah. "Untuk merasa bersalah, Anda harus bisa menerima jika memang ada suatu masalah. Negara yang (warganya) tidak merasa bersalah, merekalah yang saya anggap tidak terima jika memang ada masalah yang terjadi," kata Darnell.
Ketidakpedulian warga AS terhadap lingkungan tercermin dari penggunaan transportasi. Sekitar 56 persen menggunakan mobil pribadi dan hanya tujuh persen pengguna transportasi publik. Warga AS juga paling sedikit menggunakan sepeda atau berjalan kaki.
Namun, ada juga nilai positif dari warga Negeri Paman Sam, yakni dalam hal pembelian barang. Sekitar 31 persen dari mereka lebih suka membeli barang bekas dibanding membeli barang baru. Mereka juga di atas rata-rata dalam hal mendaur ulang barang.
Berbanding terbalik dengan warga AS, acungan jempol ditujukan bagi warga India, China, dan Brasil. Hasil dari Greendex menunjukkan jika warga ketiga negara ini merasa sangat bersalah pada Bumi atas dampak lingkungan yang mereka hasilkan.
Padahal mereka sudah melakukan berbagai upaya "hijau" untuk lebih ramah lingkungan. Seperti tingginya penggunaan sepeda di China dan menempatkan transportasi roda dua ini sebagai prioritas. Hal ini menjadikan warga di India, China, dan Brasil dalam daftar tertinggi laporan Greendex.
"Ada rasa yang menyebar di negara-negara tersebut jika masalah lingkungan mempengaruhi kesehatan orang," kata Eric Whan, Direktur Keberlanjutan dari GlobeScan. "Ada kepedulian lebih mengenai masalah air dan udara. Serta adanya sensitivitas mengenai pemanasan global."
Penelitian ini juga menyimpulkan, bahwa negara yang paling sedikit meninggalkan jejak lingkungan adalah mereka yang paling merasa bersalah dan tidak berdaya menolong Bumi.