Museum Kereta Api Ambarawa yang merupakan salah satu cagar budaya aset PT Kereta Api Indonesia (KAI) baru saja selesai menjalani rehabilitasi tahap pertama.
Meski demikian, museum baru akan diresmikan di tahun 2013. "Target kami di 2013, tepatnya akan dibuka untuk umum pada 28 September, saat Hari Kereta Api sekaligus ulang tahun PT KAI. Sementara soft launching pada sekitar bulan Juni," jelas Ella Ubaidi, Executive Vice President (EVP) Heritage and Conservation PT KAI.
Ia mengatakan bahwa koleksi museum berupa peralatan operasional stasiun seperti karcis, sinyal, lampu, dan sebagainya akan dipindahkan ke bangunan yang sebelumnya masih berfungsi sebagai gudang. "Lokomotif yang selama ini dipamerkan di luar ruang pun akan terlindungi dari panas dan hujan."
Stasiun kereta api yang kini beralih menjadi museum ini berada di pusat kota Ambarawa, sekitar 20 kilometer dari Ungaran, Kabupaten Semarang. Museum KA Ambarawa memiliki koleksi 22 lokomotif uap. Di antaranya adalah kereta api uap dengan Lokomotif Nomor B 2502 dan B 2503 buatan Maschinenfabriek Esslingen, kereta api yang pernah berjaya pada zamannya sebagai kereta api wisata.
Pemerintah juga tengah menghidupkan jalur kereta api Semarang-Ambarawa yang diharapkan bisa tersambung pada 2014 mendatang.
Jalur rel sepanjang 36 kilometer yang menghubungkan Tuntang-Kedungjati sudah dihidupkan. Menurut perwakilan dari Pelestarian Benda Bersejarah PT KAI wilayah Ambarawa, Sudono, jalur ini sudah banyak terpendam tanah, permukiman warga, atau hilang. "Ide membuka kembali jalur tersebut mencuat di 2010," tambahnya.