Peneliti dari University of Stirling, Skotlandia, berhasil mengidentifikasi sekitar 20 hingga 30 bahasa tubuh dari simpanse. Gerak tubuh ini biasanya mereka gunakan untuk berkomunikasi dalam aktivitas mengasuh, memberi makan, hubungan seksual, agresi, dan pertahanan.
Dari hasil penelitian diketahui pula bahwa sepertiga dari bahasa tubuh ini sama dengan yang digunakan manusia. Dengan demikian, penelitian ini juga membantu perkembangan pengetahuan mengenai evolusi bahasa pada manusia.
Peneliti pasca sarjana University of Stirling Anna Roberts menyatakan, simpanse menggunakan gerak tubuh memanggil dengan lengan agar didekati individu lain. Mengibas lengan agar individu lain pergi, menggunakan gerak "meminta" agar mendapat makanan, dan bertepuk tangan sebagai ekspresi kesenangan.
Studi ini adalah yang pertama menunjukkan jika simpanse memiliki kedekatan dengan manusia dalam hal kemampuan komunikasi. Ini pula yang menyatakan jika nenek moyang manusia dan simpanse pernah berbagai bahasa tubuh yang sama.
"Simpanse menggunakan bahasa tubuh ini dengan sengaja agar mendapat respon yang diinginkan dari simpanse lain," kata Robersts, Minggu (15/7)."Ini bisa jadi penghubung yang hilang antara komunikasi monyet dan manusia."
Ditambahkan Roberts, bahasa tubuh yang dilakukan simpanse dikontrol oleh struktur otak yang sama pada manusia untuk berbicara. Selain itu, simpanse juga tidak hanya berkomunikasi dengan bahasa tubuh. Tapi juga menginterpretasi apa yang disampaikan lawan bicara melalui bahasa tubuh dan konteksnya.
"Simpanse menggunakan bahasa tubuh ini hampir sama dengan cara manusia menggunakan gerak tubuh dan bahasa," ujar Roberts lagi.
Bahasa, ditambahkan Roberts, membuat manusia berbeda dengan makhluk lainnya. Karena bahasa membuat manusia membantuk masyarakat kohesif, bekerja sama, dan belajar dari sesama. Kemampuan bekerja sama dan belajar inilah yang menjadi pijakan awal evolusi bahasa.