Rekaman langka sebagai bukti kecerdasan hiu paus (Rhincodon typus) di-posting di Youtube dan menarik 1,2 juta pemirsa. Dalam video itu, hiu paus mengambil, tepatnya menyedot, ikan dari jala nelayan di Taman Nasional Teluk Cendrawasih, Papua.
Ikan dengan panjang lebih dari 12 meter dan bobot mencapai 21,5 ton tersebut mendekati jala yang sudah terisi penuh. Dengan kekuatan mulutnya, jala tersebut disedot hingga robek, menyebabkan ikan di dalamnya buyar.
"Untuk mendukung tubuh besarnya, mereka (hiu paus) harus mengonsumsi beberapa ton ikan dan plankton setiap harinya," kata Greg Stone dari Conservation International (CI), Selasa (17/7).
Perilaku mengambil ikan ini, kata Stone, merupakan adaptasi yang dilakukan hiu paus untuk memenuhi asupan pangan hariannya. Hiu paus di area Teluk Cendrawasih juga sudah terbiasa mengikuti kapal nelayan lokal. Meski terlihat sebagai taktik cerdik, manuver penguntit ini bisa membahayakan si hiu. Dia bisa tersangkut dan butuh pertolongan manusia untuk melepaskan diri.
Untuk mencegah hal tersebut, nelayan lokal bekerja sama dengan pihak konservasionis menghasilkan jala yang lebih bersahabat dengan hiu paus. "Para nelayan di Teluk Cendrawasih, seperti halnya di sebagian besar area di Indonesia, menganggap hiu sebagai jimat keberuntungan dan teman," kata ahli biologi laut, Mark Erdmann.
Dalam daftar International Union for Conservation of Nature (IUCN), hiu paus masuk kategori vulnerable. Membuatnya sebagai salah satu spesies yang terancam punah. Populasi hiu yang hidup di laut tropis bersuhu hangat ini terus menurun karena perburuan di beberapa negara.