Posisi Horizontal, Strategi Kolibri Terbang di Bawah Hujan Deras

By , Jumat, 20 Juli 2012 | 11:58 WIB

Burung kolibri dikenal sebagai penerbang ulung. Meski bertubuh mungil, kolibri bisa mengepakkan sayapnya antara 25 hingga 100 kali per detik. Namun, mungilnya bentuk tubuh kolibri membuat mereka terlihat ringkih saat hujan deras.

Burung kolibri Anna (Calypte anna) terlihat kesulitan ketika sedang mengisap nektar bunga saat hujan deras. Burung kecil itu terengah-engah melewati tetesan hujan yang nampak seperti batu cair jika dibandingkan dengan tubuh mereka. Meski demikian, burung tersebut berhasil terbang melaluinya.

Untuk mengetahui apa rahasia burung itu bisa melewati hujan, dua peneliti dari University of California Victor, Manuel Ortega-Jimenez dan Robert Dudley, melalukan penelitian bersama Smithsonian Tropical Research Institute.

Dalam percobaan, mereka menempatkan burung kolibri dalam sebuah kotak plastik bening yang bisa disiram dengan air untuk mensimulasikan hujan. Mulai dari air bervolume ringan, sedang, hingga besar. Semua hasil penelitian direkam menggunakan kamera berkecepatan tinggi.

Burung kolibri tersebut dilepas dalam ketiga kondisi jenis "hujan". Kemudian dibandingkan dengan kondisi tidak ada hujan sama sekali.

Seperti dilaporkan dalam jurnal Proceedings of the Royal Society B, burung ini terbang seperti biasa di kondisi hujan ringan dan sedang. Mereka seperti tidak memperhatikan adanya air hujan dan terbang seperti waktu kering.

Namun, burung kolibri ini langsung berganti taktik ketika hujan deras terjadi. Jumlah kepakan sayap per detik meningkat, posisi tubuh jadi lebih horizontal, dan lebih sedikit mengangkat atau menurunkan sayap.

Awalnya para peneliti bingung dengan sikap tubuh si burung. Karena posisi horizontal membuat bagian tubuh yang terkena air semakin banyak. Namun, setelah diamati berkali-kali, posisi ini ternyata membuat mereka lebih mudah menyesuaikan sudut sayap. Dengan demikian, mengurangi jumlah tetesan air yang mengenai sayapnya.

Ketika akhirnya berubah posisi, dia mendapat jumlah energi lebih. Namun, tetap hanya menghabiskan energi kurang dari sembilan persen. Hasilnya menunjukkan, burung kolibri ini bisa makan sekaligus terbang di bawah kondisi hujan deras.