Lidah Mertua, Solusi Minimalisir Bahaya Asap Rokok

By , Senin, 23 Juli 2012 | 16:37 WIB

Banyak orang mengenal lidah mertua atau sansevieria sebagai tanaman hias. Ternyata di balik keindahannya, tanaman ini mampu mengurangi pencemaran udara.

Di kota-kota besar, kontribusi gas buang kendaraan bermotor sebagai sumber polusi udara mencapai 60-70 persen. Sementara itu, kontribusi gas buang dari cerobong asap industri hanya berkisar 10-15 persen. Sisanya berasal dari sumber pembakaran lain, misalnya dari pembakaran sampah dan hutan.

Sebagai penyumbang polusi terbesar, gas buang kendaraan bermotor pun mengeluarkan gas berbahaya, salah satunya adalah timbal (Pb2). Timbal memiliki dampak buruk terhadap kesehatan, di antaranya merusak jaringan saraf dan fungsi ginjal, keguguran, penurunan kecerdasan, hipertensi, anemia, serta kanker. 

Titik Susilowaty, Pencetus Gerakan Kampung Bebas Rokok di Kota Yogyakarta mengatakan, bahwa tumbuhan lidah mertua memang berpotensi untuk mengurangi pencemaran udara. Malahan, ia pun menyarankan setiap rumah di kampungnya untuk menanam lidah mertua di depan rumah.

"Selain sebagai tanaman hias, lidah mertua sangat berguna untuk kesehatan tubuh manusia. Bahaya asap rokok dan kendaraan bisa terminimalisir dengan tumbuhan ini," ungkapnya.

Keprihatinan akan bahaya timbal akhirnya merangsang kreativitas lima mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) mengoptimalkan penggunaan tanaman lidah mertua. Lewat penelitian uji laboratoriumnnya, Angga Adi Surya Pratama, Sukci Winanti, Yusron Mubarok, Milatul Cholifah, dan Deeska Noto Nagoro mengubah lidah mertua menjadi arang (karbon aktif) dengan variasi konsentrasi Natrium Biphospat.

"Tanaman lidah mertua ini belum banyak dimanfaatkan. Penelitian tentang tanaman ini pun masih minim, di mana sebelumnya lidah mertua digunakan untuk pencegahan asap rokok," papar Sukci di Yogyakarta, Senin (23/7).

Ia menjelaskan sansevieria banyak mengandung unsur C (Kalsium), N (Nitrogen) dan O (Oksigen) dengan kandungan air yang sedikit. Tanaman ini memiliki banyak kelebihan antara lain sangat resisten terhadap polutan, dan mampu menyerap 107 jenis polutan di daerah padat lalu lintas dan ruangan yang penuh asap rokok.

Selain itu sansevieria ini merupakan bahan yang berasal dari alam dan ketika dia kembali ke alam tidak akan mencemari lingkungan.

Dalam penelitiannya, mereka menjadikan lidah mertua menjadi karbon aktif atau adsorben dan dipasang dalam knalpot sepeda motor. Dari hasil penelitian yang diujicobakan dalam mesin sepeda motor 2 tak dan 4 tak, dengan konsentrasi 30 persen, timbal yang terserap mencapai 17,005 mg/kg.

"Tumbuhan ini sangat efektif untuk mengurangi pencemaran udara dan menyerap timbal. Bila setiap kendaraan bermotor dipasang arang aktif dari tumbuhan ini, lingkungan pun akan aman dan bersih," ungkapnya.