Ina-Geoportal yang dibangun oleh Badan Informasi Geospasial (BIG, dulu Bakosurtanal), memberi akses kepada pengguna beberapa informasi geospasial yang terintegrasi dari beberapa sumber: kementerian, kelembagaan, hingga pemerintah daerah di Indonesia.
Pihak BIG memperkenalkan Ina-Geoportal saat memperingati Hari Teknologi Nasional (Hateknas) ke-17 di Sasana Budaya Ganesha, Institut Teknologi Bandung, Sabtu (11/8) lalu.
Pengertian data geospasial (DG) adalah data tentang lokasi geografis, dimensi, ukuran, atau karakteristik objek alam maupun buatan manusia di atas permukaan Bumi. Sedangkan informasi geospasial adalah DG yang sudah diolah sehingga bisa digunakan sebagai alat bantu perumusan kebijakan atau pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan kebumian.
"Ina-Geoportal adalah suatu portal informasi geospasial nusantara, berisi sistem informasi geografis. Portal untuk berbagi data dan aplikasi. Seperti jejaring sosial geospasial. Sekarang terbatas pemerintahan saja, tapi nanti akan dibuka yang untuk masyarakat lewat jalur lain," ungkap Antonius Bambang Wijanarko, Kepala Bidang Metadata BIG.
Kepala BIG Asep Karsidi menyatakan kalau Ina-Geoportal ini bahkan dirancang lebih canggih daripada aplikasi Google Map. "Sebab Ina-Geoportal itu peta interaktif, dapat saling sharing, drag and drop, dan sebagainya," katanya.
UU Nomor 4/2011 tentang Informasi Geospasial memberi wewenang kepada BIG sebagai satu-satunya lembaga yang membuat peta dasar. Itu karena BIG membuat peta berdasarkan sistem jaring kontrol geodesi, menggunakan layer kontur atau tiga dimensi.
UU Nomor 4/2011 ini juga melindungi dari kemungkinan penyalahgunaan data geospasial yang merugikan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, meski pun data spasial nusantara bersifat terbuka, sejumlah data tertentu tetap dibatasi untuk publikasi internal dengan kode pengaman.
Sementara itu pada kesempatan yang sama Menristek Gusti Muhammad Hatta berharap, penerapan aplikasi portal informasi dan data bisa bermanfaat bagi masyarakat.
Saat ini portal yang bisa dibuka di http://tanahair.indonesia.go.id sedang berada dalam tahap pengembangan beta. Pada 2013 nanti rencananya akan secara resmi diluncurkan dalam versi rampungnya yang memilki data meliputi peta pemanfaatan tenaga nuklir, gempa bumi, penutupan lahan, sampai potensi pemulihan bencana.