Ular Piton Burma Terbesar Ditemukan di Florida

By , Rabu, 15 Agustus 2012 | 15:30 WIB

Ular piton Burma dengan panjang 5,4 meter ditemukan di tenggara Amerika Serikat tepatnya di Everglades National Park, Florida. Dengan ukuran yang dimiliki, otomatis ular ini dinobatkan sebagai ular terbesar dan mematahkan panjang rekor ular piton sebelumnya yang hanya mencapai 5,12 meter.

Ular ini menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat Florida. Decak kagum masyarakat dan para peneliti bertambah saat tim dari University of Florida mengumumkan bahwa ular piton tersebut juga menghasilkan telur sebanyak 87 butir. Ular ini menurut rencana akan dipamerkan di Florida Museum of Natural History.

Everglades adalah rumah bagi populasi ular piton invasif yang berasal dari Asia Tenggara. Baik yang melarikan diri dari penangkaran atau pun dengan sengaja dibuang ke alam liar.

Perpindahan ular ini dari Asia ke AS berakar dari adopsi oleh manusia yang menjadikan mereka hewan peliharaan. Namun, besarnya ukuran ular ini membuat banyak pemiliknya ketakutan dan membuang mereka ke Everglades.

The U.S. Fish and Wildlife Service mencatat selama 30 tahun terakhir sekitar satu juta ular yang diimpor ke AS. Seorang ahli biologi dan pakar ular di University of Arkansas JD Willson mengungkapkan, berlimpahnya makanan di penangkaran membuat ukuran ular piton Burma dapat tumbuh dapat mencapai enam meter.

Menurut Wilson, ular yang memiliki ukuran semakin besar maka semakin baik. Alasannya karena mampu mempertahankan panas lebih baik. Inilah yang memungkinkan piton dapat hidup di lingkungan yang hangat ataupun di tempat dengan suhu yang sangat dingin seperti di Florida.

Banyaknya telur yang dihasilkan ular piton Burma ini juga memanandakan bahwa ular berkembang dengan sehat. "Florida dianggap sebagai habitat yang ideal bagi piton Burma," ujar Whit Gibbons, seorang profesor emeritus ekologi di University of Georgia.

Ahli Biologi Cheryl Millett juga berpendapat bukti 87 telur yang dihasilkan oleh ular tersebut menandakan jika piton Burma merasa nyaman berada di di Everglades. Saat ini para ahli biologi memfokuskan untuk segera menghentikan kegiatan pemberantasan terhadap ular-ular invasif dan penyebarannya ke daerah-daerah sensitif. Hal ini dilakukan semata untuk menjaga keberlangsungan hidup ular-ular tersebut dan mencegahnya dari kepunahan.

Cara lain adalah dengan penerapan hukum federal dan undang-undang negara bagian tentang pembatasan perdagangan dan kepemilikan ular invasif. "Anda tidak pernah tahu apa yang mungkin menimpa suatu spesies," kata Gibbons. "Mungkin ada wabah penyakit, atau basis mangsa mereka bisa berkurang secara sufisien."