Habitat Menipis, Orangutan Masuk Perkampungan Warga

By , Senin, 27 Agustus 2012 | 20:49 WIB

Satu individu orangutan (Pongo pygmaeus pygmaeus) yang masuk ke kawasan kebun rakyat di daerah Parit Wak Dongkak, Desa Wajok Hilir, Kecamatan Siantan, Kabupaten Pontianak, Kalimantan Barat, akhirnya berhasil dievakuasi pada Senin (27/8).

Orangutan itu saat ini dibawa ke Markas Manggala Agni Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Barat. Proses evakuasi dilakukan oleh beberapa lembaga terkait, antara lain BKSDA, WWF Kalimantan Barat, International Animal Rescue (IAR) Ketapang, Yayasan Titian.

Menurut Manajer WWF Indonesia Proyek Kalimantan Barat Hermayani Putera, kemunculan orangutan ini merupakan hal mengejutkan. Mengingat wilayah desa itu cukup dekat dengan Kota Pontianak. Perkampungan Wajok hanya berjarak sekitar 13 kilometer dari Pontianak.

"Ini menunjukkan bahwa keterancaman dari sisi habitat orangutan sudah semakin kuat, orangutan semakin terdesak dan masuk ke tempat penduduk. Ini berpotensi konflik," ujarnya.

Hermayani melanjutkan, mungkin saja penyebabnya habitat yang terganggu sehingga orangutan keluar untuk bertahan hidup. Hutan di Kabupaten Pontianak makin menipis, sebagian oleh perkebunan sawit.

Proses evakuasi cukup lama. Informasi keberadaan orangutan jantan remaja yang usianya diperkirakan 13-15 tahun tersebut dilaporkan warga sejak hari Sabtu (25/8). Hingga Minggu (26/8) malam, orangutan sudah tiga kali terkena tembakan peluru bius tetapi tidak melemahkannya. Dia terus bertahan di atas pohon karet.

Jarak lokasi evakuasi adalah sekitar 3,2 kilometer dari jalan nasional Pontianak-Sungai Pinyuh. Daerah tersebut juga berdekatan dengan perkebunan kelapa sawit.