Lagi, Puing Tsunami Jepang Terdampar di Kanada

By , Kamis, 30 Agustus 2012 | 11:24 WIB

Bencana tsunami Jepang yang terjadi Maret tahun lalu, kembali mengakibatkan sebuah kapal kecil berwarna hijau-putih milik Jepang terdampar di pulau terpencil Kanada. Kapal ini ditemukan oleh dua orang penduduk setempat di Spring Island, sebelah barat laut dari Vancouver, Kanada. Saat ini warga telah melakukan pembersihan terhadap kapal untuk mencegah tumbuhnya mikroba berbahaya.

British Columbia's Emergency Management Agency kemudian mencoba mencocokkan nomor seri yang ada di perahu. Ternyata nomor tersebut cocok dengan daftar perahu hilang yang dilansir oleh konsulat Jepang berdasarkan data dari National Oceanic and Atmospheric Administration's (NOAA).

Perahu ini bukanlah puing-puing yang pertama terdampar di pantai Amerika Utara. Sebelumnya, pada bulan Juni lalu sudah pernah ditemukan galangan kapal yang terdampar di pantai Oregan. Diperkirakan masih ada sekitar lima juta ton puing tersapu oleh gelombang tsunami.

NASA memperkirakan masih ada sekitar 1,5 juta ton puing berada di Samudera Pasifik yang belum ditemukan. Saat ini tercatat baru ada 11 puing milik Jepang yang terdampar di pantai Amerika Utara. Benda-benda tersebut terseret arus dan memaksa mereka mengarungi Samudera Pasifik, salah satunya sebuah motor Harley Davidson.

NOAA berharap dalam beberapa tahun ke depan kembali ditemukan benda-benda yang terdampar ke darat. Meskipun para ahli mengatakan puing-puing tersebut kemungkinannya kecil membawa radiasi nuklir yang disebabkan hancurnya pembangkit nuklir Fukushima, upaya pembersihan terus dilakukan. Tujuannya untuk mencegah tumbuhnya mikroba berbahaya yang hidup di puing-puing kapal tersebut.

Para peneliti saat ini sedang bekerja keras memetakan jalur-jalur yang mungkin dilewati puing-puing tsunami yang tersebar di seluruh Pasifik. "Bagi saya kisah ini bukanlah apa yang telah ditemukan, tetapi apa yang belum ditemukan," kata ahli kelautan NOAA, Glen Watabayashi.

Ditambahkannya, dari semua lalu lintas kapal saat musim panas di sepanjang pantai barat dan keluar di pantai utara, hingga kini belum ditemukan sebuah laporan terkonsentrasinya puing-puing dalam jumlah besar.

Para ahli kelautan menggunakan model software seperti yang digunakan untuk mengetahui penyebaran tumpahan minyak. Sistem yang sama ini digunakan untuk mengetahui dan menentukan lokasi puing-puing.