Jejak Perdana Black Trailers di Taman Nasional Komodo

By , Jumat, 31 Agustus 2012 | 11:55 WIB
()

Lima Black Trailers—sebutan bagi peserta L’Oreal Men Expert Black Trail, kontes yang diadakan oleh L’Oreal Men Expert dan National Geographic Indonesia—tiba di Jakarta, Kamis (30/8). Setelah melakukan petualangan seru selama empat hari di Taman Nasional Komodo (TNK), Flores Barat, Nusa Tenggara Timur.

Kelima pemenang kontes —Budi, Indra, Teguh, Erick, Edwin—bertualang bersama brand ambassador L’Oreal Men Expert Nicholas Saputra, caver Cahyo Alkantana serta kakak beradik dive master-fotografer Michael dan Glenn Syukrie.

Destinasi wisata TNK menawarkan petualangan paripurna di darat dan bawah laut. Terdiri dari dua pulau besar, Komodo dan Rinca, serta pulau-pulau kecil. Archipelago mini ini dapat dicapai dengan berlayar dari pelabuhan di Labuan Bajo, ibu kota Kabupaten Manggarai Barat.

Komodo (Varanus komodoensis), hewan purba dengan kemampuan berburu, berenang, dan memanjat pohon yang mengagumkan. Habitatnya masih terjaga di Taman Nasional Komodo, Flores Barat, Nusa Tenggara Timur. (Thinkstockphoto).

Sesuai dengan namanya, kawasan ini merupakan rumah bagi ribuan ekor komodo (Varanus komodoensis) yang tersebar di antara hamparan tanah, sabana, pantai, rawa bakau dan liang-liang. Satwa berkemampuan bionic ini mampu melihat sejauh 300 meter, mendeteksi bangkai daging sejauh empat hingga sepuluh kilometer, berlari cepat hingga 20 kilometer per jam, berenang, menyelam, dan memanjat pohon.

Agenda Black Trail pertama ini, antara lain trekking di Pulau Komodo dan Pulau Rinca untuk melihat komodo satwa berparas purba yang berjuluk the real wonder of the world di habitat asli, plus menyelami surga bawah lautnya.

Selain itu, Black Trailers juga menjelajahi Gua Cermin serta menyaksikan seni budaya khas tari caci (perang) di Kampung Melo, Labuan Bajo.

Seminggu sebelum petualangan ini berlangsung, staf National Geographic Indonesia melakukan advance trip untuk mengurus Simaksi (Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi) di kantor Balai TNK. Wisatawan yang hendak beraktivitas di sekitar kawasan TNK diwajibkan terlebih dahulu mengurus Simaksi.

Sejak ditahbiskan sebagai Warisan Dunia UNESCO pada 1991, gelombang kedatangan para wisatawan—manca negara, khususnya—terus bergelung-gelung di TNK. “Bisa seratusan wisatawan sehari selama musim liburan tengah tahun,” jelas Markus, jagawana di Loh Buaya, Pulau Rinca.

Tiga tahun terakhir, Labuan Bajo, terus bersolek menyambut kedatangan para wisatawan, terutama menjelang Sail Komodo 2013. Hotel dan restoran bertumbuhan. Bintang Flores Hotel kini memiliki tetangga, La Prima dan Luwansa.

Begitu juga suasana di Jalan Soekarno Hatta kian semarak seiring berdirinya restoran Mediterraneo, Treetop, The Lounge, dan Gardena. “Jelas butuh kesiapan infrastruktur dan masyarakat lokal dalam mengembangkan TNK sebagai destinasi wisata yang ramah lingkungan,” kata Condo, dive master.

Tentu saja, mengingat TNK adalah habitat komodo satu-satunya di dunia. Kelestariannya patut dijaga mengingat satwa komodo rentan kepunahan.

Penaklukkan ke TNK merupakan petualangan perdana dari lima lokasi L’Oreal Men Expert Black Trail. Empat petualangan lainnya sudah menanti: mendaki Gunung Rinjani di Lombok, jelajah rimba di Taman Nasional Tangkahan di Sumatra Utara, mengunjungi suku Dayak Iban di Kalimantan, dan ditutup dengan menyelam di Raja Ampat, Papua.