"Kami sadar Taman Nasional Gunung Leuser merupakan surga bagi kehidupan liar. Kami berupaya agar surga itu dapat menghidupi kami. Agar binatang, tumbuhan, dan kami dapat hidup berdampingan dengan saling menghargai."
Demikian petikan kalimat dari warga Tangkahan, desa kecil yang berada di wilayah Kabupaten Langkat, Sumatra Utara, berbatasan dengan Taman Nasional Gunung Leuser.
Selama lebih satu dekade, desa dengan adiwarna alamnya itu bersolek. Dari sebelumnya wilayah yang dikenal dengan pembalakan kayu menjadi penjaga hutan lestari. Sejak tahun 2001, penebangan liar di Tangkahan bisa dihentikan dan mulai beralih ke ekowisata.
Bekerja sama dengan Balai Taman Nasional Gunung Leuser, masyarakat lokal dengan bijak membentuk Lembaga Pariwisata Tangkahan (LPT). Usaha tersebut berbuah manis karena di tahun 2004 Tangkahan dianugerahi penghargaan Inovasi Kepariwisataan oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata.
Apa yang istimewa dari alam Tangkahan?
Tangkahan yang berjarak 3,5 jam perjalanan darat dari Medan merupakan salah satu taman nasional tertua di Indonesia. Wisata yang ditawarkan antara lain treking TN Leuser --rumah bagi 800 ribu hektare beragam ekosistem, delapan spesies primata, berbagai burung, dan wilayah endemik bunga Rafflesia atjehensis.
Bagi pecinta fauna, Tangkahan memungkinkan Anda untuk naik dan memandikan gajah. Mengunjungi desa Kuala Buluh dan menceburkan diri di kesegaran sungai Batang Serangan.
"Sekarang kami melindungi hutan. Kami layak mendapatkan keuntungan tanpa harus menghancurkannya."
L'Oreal Men Expert dan National Geographic Indonesia mengajak Anda yang berminat berkelana ke Tangkahan. Lokasi ini merupakan satu dari lima bagian jelajah Black Trail.
Periode pendaftaran jelajah Tangkahan dibuka 1 September -- 7 Oktober 2012. Pengumuman pemenang dilakukan pada 12 Oktober dan aktivitas di Tangkahan mulai pada 27 -- 31 Oktober 2012.
"Melalui perjalanan ini, kami ingin mengajak publik untuk merasakan dan melihat langsung bagaimana pengelolaan wisata yang berbasiskan masyarakat. Apalagi ini lokasi penjelajahan berbatasan langsung dengan Taman Nasional Gunung Leuser yang menjadi Warisan Alam Dunia UNESCO," ujar Didi Kasim, Editor in Chief National Geographic Indonesia.
Pendaftaran di sini