Tolak Pertambangan Lewat Nama Ular

By , Rabu, 19 September 2012 | 19:33 WIB

Berbagai cara dilakukan untuk melestarikan alam dan kehidupan di dalamnya. Namun, cara yang dilakukan untuk melanggengkan keanekaragaman hayati di Serranía de Tabasara, Panama, cukup unik.

Spesies ular yang baru ditemukan di wilayah ini dinamai Sibon noalamina. Noalamina adalah bahasa Spanyol untuk "katakan tidak pada pertambangan." Para peneliti berharap kata unik ini akan menarik perhatian berbagai pihak untuk memperhatikan masalah pertambangan dan pembalakan di Pegunungan Tabasara, Panama.

"Noalamina digunakan oleh anggota masyarakat adat Ngobe yang hidup di Serranía de Tabasara sebagai bentuk protes melawan pertambangan yang bertujuan untuk eksploitasi wilayah mereka. Terutama di Cerro Colorado," papar para peneliti di jurnal Zootaxa.

Ular sebagai subjek utama dalam penamaan ini ditemukan di wilayah hutan hujan. Dengan panjang 53 sentimeter, spesies ular baru ini memakan siput, cacing, dan telur amphibi. Sibon noalamina memiliki diferensiasi tertentu yang membuatnya unik dibanding spesies ular lainnya.

Namun, kehidupan ular yang ada di Pegunungan Tabasara ini terancam dengan kemunculan pertambangan. Ditambahkan peneliti dalam jurnal yang sama, masih ada lima spesies reptil dan dua kodok yang diyakini endemik di wilayah Pegunungan Tabasara.

Hampir seperlima wilayah hutan di Pegunungan Tabasara sudah musnah di tahun 1990-an. Hanya sedikit bagian di lokasi ini yang terlindungi.

"Tanpa adanya wilayah perlindungan dan pengembangan alternatif berkelanjutan, ekosistem ini akan musnah di masa depan," kata pemimpin penelitian, Sebastien Lotzkat, bekerja sama dengan Senckenberg Research Institute.