Gorila-gorila langka kehilangan nyaris sepuluh persen habitat mereka sejak tahun 1990-an akibat penebangan hutan serta aktivitas manusia lainnya.
Menurut para peneliti, penebangan serta pembangunan jalan untuk kepentingan penambangan yang memiliki andil paling banyak dalam berkurangnya luas habitat gorila. "Jalan-jalan yang dibangun membuka akses para pemburu ke belantara serta petani. Selain itu, jalan-jalan juga membuat habitat menjadi terbagi-bagi," demikian tertera dalam laporan yang diterbitkan di jurnal Diversity and Distributions.
Laporan tersebut menunjukkan bahwa gorila yang paling banyak kehilangan habitatnya dalam 20 tahun terakhir adalah gorilla cross river (Gorilla gorilla diehli) yang kehilangan 59 persen habitatnya. Sementara itu gorilla beringei kehilangan habitat sekitar 52 persen dibandingkan 20 tahun yang lalu.
Sebagian besar gorila termasuk dalam daftar terancam punah. Menurut Daftar Merah IUCN, jumlah individu gorilla dan seluruh sub spesiesnya sangat terancam punah. Selain karena aktivitas manusia, pada tahun 2004 dan 2006, ribuan gorila mati akibat virus Ebola.