Narasumber Laporan Investigatif "Darah Gading" Diinterogasi Terkait Penyelundupan

By , Rabu, 3 Oktober 2012 | 15:22 WIB

Dalam artikel berjudul Ikram Gading, Monsignor Cristobal Garcia menjelaskan kepada Bryan Christy, sang penulis, berbagai cara menyelundupkan gading ke luar negeri. Salah satunya dengan cara meminta sertifikat dari Museum Nasional Filipina berisi pernyataan bahwa patung (gading) tersebut adalah barang antik–agar lolos dari penyitaan.

Sixto Comia, pejabat Biro Investigasi Nasional Filipina mengatakan bahwa pemerintah Filipina sedang menyelidiki asal usul ikon gading yang Garcia miliki. Ia juga memaparkan bahwa pejabat bea cukai telah menyita lebih dari 10.000 kilogram gading gajah dalam dua usaha penyelundupan yang terpisah pada 2005 dan 2009.

Uskup Agung Jose Palma, ketua Konferensi Uskup Katolik di FIlipina mengatakan, bahwa gereja tidak mengampuni penyelundupan gading atau aktivitas ilegal lainnya walaupun di masa silam gading merupakan material yang digunakan untuk pemujaan liturgi.

Kurator Museum Katedral Cebu, Pastor Brian Brigoli mengungkapkan rasa tidak percaya atas keterlibatan Garcia dalam perdagangan ilegal, karena koleksinya merupakan donasi serta pembelian secara pribadi saat ia perjalanan ke luar negeri. Menurutnya Garcia tahu banyak tentang penyelundupan, namun tak melakukannya. Untuk sementara Vatikan juga mencopot Garcia dari jabatan keagamaannya terkait beberapa pernyataan dalam artikel tersebut. Garcia yang berbasis di Provinsi Cebu kini dilaporkan sedang menjalani perawatan di rumah sakit.

Bryan Christy adalah seorang jurnalis investigatif yang pernah mengungkap keberadaan pedagang satwa liar Anson Wong yang berbasis di Malaysia. Laporan ini ia tuangkan dalam artikel Sang Dalang, National Geographic Indonesia Januari 2010. Anson pun ditangkap saat hendak menyelundupkan 95 ular boa constrictor, beberapa ular viper afrika serta sebuah kura-kura amerika selatan dari Malaysia menuju Jakarta. Pada 6 September 2010 Anson dinyatakan bersalah dan mendekam di balik jeruji besi selama 17 bulan—dari tuntutan lima tahun penjara. Ia pun bebas pada Februari 2012.

Selanjutnya Bryan Christy melakukan investigasi mengenai gading mulai dari Benua Afrika sampai Asia, selama dua tahun terakhir. Mengomentari berita utama yang disajikan oleh Philippine Daily Inquirer pada 25 September silam berjudul: "PH in Illegal Ivory Trade: Priest at Center of Int'l Controversy,"  Editor in Chief National Geographic di Washington DC, Chris Johns, memuji Bryan Christy: "When great, original journalism is done, good things begin to happen." Selanjutnya ia berharap agar artikel ini bisa menggerakkan Paus dan Dalai Lama untuk menyerukan penghentian pembantaian gajah serta mengutuk perdagangan gading berdarah ini.