Mengenal Badak Jawa

By , Rabu, 3 Oktober 2012 | 18:04 WIB

Badak jawa, dalam Daftar Merah IUCN, termasuk mamalia yang sangat terancam punah. Menurut data dari Taman Nasional Ujung Kulon, jumlahnya saat ini hanya 35 ekor saja. Mari kita kenali sosok badak jawa yang memiliki nama latin Rhinoceros sondaicus sondaicus.

Badak jawa jantan memiliki cula dengan panjang sekitar 25 sentimeter, sementara badak jawa betina memiliki cula lebih kecil, atau bahkan tidak bercula sama sekali. Bobot spesies ini bisa mencapai 2.300 kilogram dengan panjang badan dua hingga empat meter dengan tinggi sekitar 1,5 hingga 2 meter.

Tubuhnya berwarna abu-abu dengan tekstur kulit tidak rata dan berbintik. Bagian atas bibir badak jawa meruncing,  diperkirakan bentuk itu mempermudah mereka mengambil daun dan ranting.

Fase dewasa badak jawa jantan dicapai pada usia sepuluh tahun. Badak jawa betina dewasa lebih cepat, yakni pada usia lima hingga tujuh tahun. Sedangkan dalam proses reproduksi, badak jawa betina mengandung selama 15 hingga 16 bulan.

Di masa lalu, badak jawa hampir dapat ditemui di seluruh gunung di Jawa barat. Akibat perburuan liar, jumlah badak jawa menurun drastis. Menurut data yang dirilis WWF, pada tahun 1960-an jumlahnya hanya 20 hingga 30 ekor saja di Ujung Kulon. Setelah upaya konservasi sepanjang 1967 sampai 1978, populasinya meningkat hingga dua kali lipat.

Populasi badak jawa yang terkonsentrasi di satu area dianggap sangat rentan terhadap kepunahan. Penyakit dan bencana alam bisa menyebabkan hilangnya seluruh populasi. WWF, bekerja sama dengan Departemen Kehutanan, Balai Taman Nasional, dan masyarakat lokal, mengkaji pembuatan habitat kedua. Mereka berusaha membuat populasi baru sambil tetap melindungi populasi asli di Taman Nasional Ujung Kulon, Jawa Barat.