Bila tak diberitahu, saya akan mengira adonan kenyal-kenyal itu dodol anggur. Ternyata, "Ini dibuat dari terung," ujar dara pramuwisata di gerai Kalimantan Selatan, dalam event Borneo Extravaganza 2012. Dari buah, yang lebih dikenal sebagai sayuran terung dan biasa diolah jadi semur atau balado, berkat daya cipta tak biasa menjelma penganan istimewa.
Saya merasa tema "Unique Borneo" yang ditabalkan pada pameran wisata alam dan budaya yang diikuti empat provinsi—Kalimantan Barat, Selatan, Tengah, dan Timur—itu sangat mengena. "Kami menargetkan 5% dari target nasional wisatawan mancanegara 2012 (8 juta). Jadi, kami harap tahun ini ada sekitar 400.000 wisatawan dari berbagai penjuru dunia mendatangi kami," tutur Farid Wadjdy, Wakil Gubernur Kalimantan Timur pada jumpa pers usai pembukaan Borneo Extravagansa 2012.
"Kami terus berupaya membuat kegiatan dan menyiapkan sarana-prasarana pendukung, bukan saja untuk menarik wisatawan, melainkan juga mengangkat masyarakat setempat. Pada 2013 kami menjadwalkan Sail Derawan, kepulauan dengan keanekagaman hayati terkaya ketiga di dunia. Kami telah mendapat penghargaan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) karena melibatkan masyarakat dalam pengembangan pariwisata. Antara lain, program satu kamar di rumah penduduk kami renovasi agar siap disewakan bagi wisatawan. Beberapa waktu lalu keluarga kerajaan Swedia dengan pesawat pribadi mendarat di Bandara Kalimarau di Berau, yang kini bisa didarati pesawat Boeing 737-300, dan dijadwalkan diresmikan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono pada 23 Oktober."
Wisata alam yang bukan sekadar menikmati keindahan, tapi juga memperluas wawasan lingkungan, diminati wisatawan. "Kami menjajaki wisata gambut atas permintaan sejumlah wisatawan," ungkap Daya Bhati A Gara, Asisten Perekonomian Kalimantan Tengah. Ia mengabarkan, Bandara Sampit dan Pangkalan Bun pun telah bisa didarati Boeing 737-300. "Kami tak mau kalah. Pada Februari 2013, kami menggelar Tour de Khatulistiwa, menikmati wisata melintas dengan sepeda," papar Yusri Zainuddin, Kepala Dinas Pariwisata Kalimantan Barat. "Mari kunjungi Taman Nasional Danau Sentarum yang telah terpilih sebagai hutan rawa tergenang, lahan basah kedua terbaik di dunia setelah Afrika."
Borneo Extravaganza adalah acara dua tahunan yang digelar sejak 2004 oleh Direktorat Promosi Pariwisata Dalam Negeri, Kemenparekraf bersama pemprov se-Kalimantan. Empat acara sebelumnya masing-masing digelar dua kali di Jakarta dan Bali. Indonesia berbagi dengan Malaysia dan Brunai menempati Borneo, pulau terbesar ketiga di dunia setelah Greenland dan Papua. Wisata yang mengajak menukik ke kekayaan alam, budaya, dan kekhasan yang mengundang untuk diungkap dan dijelajahi diharapkan bisa turut menyelamatkan Kalimantan, Borneo bagian Indonesia, yang disebut-sebut merupakan salah satu hutan tropis asli yang masih tersisa di dunia, sekaligus paling rentan untuk hilang.