Anda mencintai pantai-pantai dan lautan Indonesia dan punya kegemaran khusus menyelam? Negeri kita sudah pasti menjanjikan alam bawah laut nan menawan. Tutupan terumbu karang, satwa laut, sampai keunikan lokasi penyelaman.
Tentu, kegiatan menyelam ini tak berhenti sebatas menikmati dengan indra penglihat semata. Ada hal lain yang tidak kalah menarik: menangkap imaji alam bawah laut.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekeraf) lewat Komite Indonesia World Underwater Photo Contest (IWUPC) kemarin (23/10) melansir rencana kompetisi memotret bawah laut yang berlangsung di salah satu hotel kenamaan bilangan Pecenongan Jakarta.
Anda dapat menjadi peserta, tetapi alangkah baiknya bila berpartisipasi sebagai dive opeator yang terjun langsung. Karena merujuk keterangan komite IWUPC, inilah kesempatan menumbuhkan perekonomian wisata di daerah terkait maupun bagi para Participated Dive Operator (PDO).
Cipto Aji Gunawan dari komite IWUPC mengungkap, telah mempelajari beberapa kekurangan dari kejuaraan fotografi bawah laut Indonesia yang digelar selama ini. Beberapa di antaranya, disubsidi pemerintah setempat, ada kepanitiaan, sehingga operator selam setempat rendah keterlibatannya. Promosi yang dilakukan juga terlalu singkat dengan jangkauan relatif terbatas sehingga peserta kurang.
Karena itu IWUPC digelar dengan cara berbeda. Tanpa kepanitiaan dan hanya berupa komite. Sementara penyelenggaranya sendiri adalah para PDO se-Indonesia.
"IWUPC berlangsung mulai 1 Januari sampai 30 November 2013," papar Cipto yang juga penyelam senior di Indonesia. "Dalam 11 bulan diharap para PDO bisa menggunakannya sebagai marketing tools. Even digelar di seluruh Indonesia. Pemerintah membantu dalam soal pemasaran ke luar negeri."
Juri yang akan terjun dalam IWUPC 2013 adalah Alex Mustard, ahli kelautan dan jurnalis alam bawah laut dari Inggris; Matt Weiss, dive photo guide dari AS; Keri Wilk, fotografer bawah laut dari Kanada; Stephen Wong, jurnalis foto alam bawah laut dari Hong Kong; Yoshi Hirata, fotografer bawah laut Jepang; David Espinosa, Sport Dive Magazine, AS; dan Brian Skerry, jurnalis foto andal dari National Geographic, AS.
Pengumuman akan dilaksanakan 15 Desember yaitu pada Hari Nusantara. Dengan hadiah total mencapai US$200 juta (lebih dari Rp 1 triliun). Rincian kategori hadiah terdiri dari Basic Compact US$10.000, Compact Plus Wide US$9.000, Compact Plus Macro US$9.000, DSLR Wide US$12.000, Best of Show Macro and Wide US$13.000.
"Keunikan yang ditawarkan, guide leader juga akan mendapatkan hadiah dan sesuai pesan Menparekraf, guide ini adalah orang lokal," tukas Cipto lagi.
Bagaimana cara PDO "bergerak": Caranya beragam, di antaranya menggelar kelas fotografi bawah laut lantas membuat kejuaraan. Atau membuat paket-paket selam dengan ajakan foto-foto diikutsertakan dalam kejuaraan IWUPC 2013, sampai menyewakan under water camera. Dengan demikian, manfaat akan terasa langsung bagi PDO dan daerahnya.
Beberapa hal menyangkut lingkungan hidup dan tidak boleh dilanggar: kehidupan atas air dibolehkan, tetapi tidak dilakukan di studio (non alami), tidak menggunakan satwa penangkaran, objek diarahkan termasuk diberi pakan, dipasangi alat tertentu, juga tidak menggunakan peralatan yang membahayakan kehidupan satwa laut.
Sementara bagi Anda yang tidak melakukan penyelaman pun dapat berpartisipasi dengan potret pasar ikan, pesisir sampai konservasi alam laut. Mari berpartisipasi dalam IWUPC 2013, para dive operator dapat mendaftar ke www.indonesiaunderwatercontest.com