Pemanasan Global Dituding jadi Pemicu Kematian Ribuan Udang

By , Minggu, 28 Oktober 2012 | 00:39 WIB

Ribuan krustasea ditemukan mati di pesisir pantai Lima, Peru, Jumat (26/10). Menurut angkatan laut Peru, kematian ribuan spesesi kerang ini merupakan kelanjutan dari kematian massal lumba-lumba dan burung pelikan yang misterius yang terjadi di sana.

Gladys Triveno, Menteri Industri dan Perikanan Peru menyatakan, penyebab kematian sendiri sedang dalam investigasi. “Mengungkapkan alasan penyebab munculnya fenomena tersebut saat ini masih sangat prematur,” ucapnya. Untuk memastikan penyebabnya, pihak angkatan laut sendiri telah mengirimkan laporan temuan mereka ke Agency of Environmental Evaluation and Control.

Menurut Yuri Hooker, pakar biologi dari Cayetano Heredia University, Peru, spesies hewan yang ditemukan mati di pantai Pucusana, sekitar 60 kilometer arah selatan Lima, merupakan salah satu jenis udang merah dengan panjang sekitar tiga sentimeter.

“Mereka umumnya hidup di sepanjang pesisir pantai Cile hingga ke kawasan utara Peru,” kata Hooker. “Apa yang terjadi adalah, krustasea ini terkena imbas dari pemanasan air Samudra Pasifik di kawasan utara negeri ini,” ucapnya seraya mengatakan bahwa fenomena ini terjadi ‘lebih dari sekali’.

Hooker menjelaskan, temperatur yang lebih hangat membuat hewan serupa udang yang umumnya hidup jauh dari pesisir pantai bergerak semakin dekat ke daratan. Tempat di mana akhirnya mereka tewas.

Seperti diketahui, sebelum ini, sekitar 900 ekor lumba-lumba ditemukan tewas misterius di pesisir utara Peru antara Februari sampai April lalu. Menurut penelitian yang dilakukan pemerintah, mamalia laut itu mati oleh penyebab alami. Sementara para pecinta lingkungan menuduh kematian itu disebabkan oleh eksplorasi minyak di sekitar kawasan tersebut.

Pemerintah Peru mengindikasikan bahwa lumba-lumba dan sekitar lima ribu ekor burung – sebagian besar adalah burung pelikan – mati akibat efek meningkatnya temperatur di perairan Pasifik. Termasuk berubahnya pola migrasi ikan yang dimakan oleh burung tersebut.