Badai Sandy yang menerjang Pantai Timur Amerika Serikat, pada Senin (29/10) hingga Selasa (30/10), bukan hanya mengirimkan angin dan banjir. Kota New York, salah satu kota terparah terhantam Sandy, kini kedatangan ribuan tikus yang berasal dari jalur kereta bawah tanah.
Tikus-tikus ini juga mencari selamat, mengingat tempat mereka tinggal dipenuhi air. "Dari pada berada di luar jalur bawah tanah, mereka (tikus) kini ada di bawah tanah," kata Benett Pearlman, petugas pembasmi hama dari New York-based Positive Pest Management Corp, Rabu (31/10).
Kehadiran tikus ini bukan hanya berbahaya bagi kesehatan warga New York, tapi juga bagi sistem bawah tanah kota tersebut. Sistem dan kabel bawah tanah akan jadi hal pertama yang ditemui tikus-tikus ini ketika muncul ke permukaan.
Tikus-tikus ini kemudian melarikan diri dari jalur bawah tanah menggunakan tangga yang biasa digunakan manusia. Dikatakan Pearlman, tikus ini akhirnya terperangkap di permukaan dan bersembunyi di tempat sampah dan di bawah mobil.
Di sinilah mereka mendapat makanan, karena badai Sandy mengirimkan air yang berisi pangan. Tikus yang kekenyangan dengan sumber makanan ini akan segera mendirikan "rumah" baru di bawah gedung-gedung pencakar langit kota New York.
"Ada alasan mengapa tikus dan burung dara berhasil berada di dekat manusia. Itu karena mereka bisa beradaptasi dengan apa yang kita lakukan," ujar Robert Cook, pemerhati tingkah laku hewan dari Tufts University.
Badai Sandy hingga Rabu siang (31/10) WIB, sudah memakan korban 39 jiwa. Mayoritas korban meninggal akibat pohon tumbang. Namun, angka ini kemungkinan besar akan bertambah. Sementara itu sepuluh juta orang lainnya tidak memiliki listrik. Kerugian akibat badai ini ditaksir mencapai US$15 miliar atau lebih dari Rp144 triliun.