Lima Mitos Salah Tentang Halloween

By , Rabu, 31 Oktober 2012 | 14:11 WIB

Halloween merupakan tradisi perayaan malam tanggal 31 Oktober 2012 yang dirayakan terutama oleh warga Amerika Serikat. Halloween diidentikkan dengan setan, penyihir, dan hantu.

Biasanya dirayakan oleh anak-anak dengan menggunakan kostum yang menyeramkan. Lalu berkeliling dari pintu ke pintu di lingkungan rumah mereka sambil meminta permen atau cokelat sambil berkata "Trick or treat!". Ucapan ini dikonotasikan sebagai ancaman jika tidak memberi permen maka akan mereka jahili.

Asal muasal perayaan Halloween berasal dari Festival Samhain yang dirayakan orang Kelt zaman kuno sebagai perayaan akhir musim panen dalam kebudayaan Gael. Bangsa Gael percaya bahwa tanggal 31 Oktober pembatas dunia orang mati dengan orang hidup menjadi terbuka. Namun, ada beberapa mitos mengenai Halloween yang salah kaprah.

1. Halloween dijadikan kesempatan bagi pelaku kejahatan untuk meracuni anak-anakSebuah kasus terjadi pada anak laki-laki berusia delapan tahun meninggal dunia karena dianggap mengonsumsi permen beracun saat perayaan Hallowen. Namun ternyata, permen tersebut sengaja diberikan oleh ayah korban demi mendapatkan uang asuransi jiwa sang anak. Ronald Clark O'Bryan, si ayah pembunuh, telah dieksekusi atas perbuatannya pada tahun 1984.

Anak-anak di Amerika Serikat merayakan Halloween dengan mengenakan kostum dan berkeliling meminta permen dan coklat di lingkungan sekitar. (Thinkstockphoto)

Namun, Halloween juga merupakan hari paling mematikan bagi pejalan kaki anak-anak. Berdasarkan data dari perusahaan asuransi State Farm, rata-rata 5,5 anak meninggal dunia karena ditabrak oleh kendaraan per tanggal 31 Oktober setiap tahunnya. Angka ini lebih besar dibandingkan dengan rata-rata 2,6 kematian anak pada hari lainnya.

2.  Adanya kelompok pemburu anjing pitt Bulls di jalanSebuah pesan menyebar melalui sosial media pada bulan September lalu, yang memperingatkan bahwa setiap rumah wajib mengunci pintu rumah mereka pada 31 Oktober. Karena Halloween dinyatakan sebagai "Hari Pembunuhan Pit Bull Nasional." Pit bull merupakan salah satu ras anjing. Tapi akhirnya terbongkarlah aksi tersebut merupakan suatu tipuan.

3. Konsumsi belanja Hallowen dianggap hampir menyamai NatalKonsumsi belanja perayaan Halloween dianggap hampir menyamai belanja Natal. Faktanya, berdasarkan data National Retail Federation, pengeluaran belanja Halloween hanya mencapai US$8 miliar. Jauh lebih rendah dibanding perkiraan belanja konsumsi Natal yang mencapai US$586,1 miliar pada tahun ini.

4. Halloween identikkan dengan pelanggaran seksualSama halnya dengan mitos kasus permen beracun, Halloween juga diidentikkan dengan tindakan kejahatan seksual dengan trick or trackers sebagai target. Namun, berdasarkan studi yang dipublikasikan oleh jurnal Sexual Abuse pada tahun 2010, menyatakan tidak ada bukti kejahatan seksual pada anak di hari Halloween.

5. Vampir adalah nyataFisikawan dari University of Florida, Costas Efthimiou, menyatakan jika mitos mengenai vampir benar. Bahwa mereka akan menghisap darah seseorang dan si korban otomatis akan langsung menjadi vampir. Dengan asumsi jumlah penduduk dunia pada tahun 1600an berjumlah lima juta jiwa, maka dalam tenggat waktu 2,5 tahun seluruh penduduk dunia akan menjadi vampir. Namun, hingga saat ini hal itu terbukti hanyalah mitos.