Gaya Jajan dan Pelesir Menunjukkan Pernyataan

By , Rabu, 31 Oktober 2012 | 17:43 WIB
()

Makan enak di restoran (mewah) adalah sebuah pernyataan: pencapaian kesejahteraan. Nilai seseorang bisa dilihat dari caranya mengisi waktu luang.

"Pepatah" ini selama sekitar sepuluh tahun terakhir terjabarkan dalam kecenderungan meningkatnya mengisi waktu luang dan hari libur dengan melancong. Jalan-jalan bukan lagi dianggap pemborosan, tapi sebuah pemenuhan gaya hidup.

Dua hal ini sejak awal ditangkap para pelaku industri wisata dan yang terkait. Senayan City misalnya, mal yang sejak berdiri enam tahun silam, tiap tahun menggelar "Fabulous Food & Travel" untuk menarik minat pengunjung.

Menggandeng Smailing Tour dan BCA, program ini berlangsung pada 31 Oktober – 25 November 2012. Tiap bertransaksi Rp 500.000 atau Rp 350.000 dengan kartu kredit BCA di café atau restoran di pusat perbelanjaan kelas atas kawasan Gelora Bung Karno ini, pengunjung mendapat kesempatan mengikuti lucky dip berhadiah tiket Garuda Indonesia ke Selandia Baru, Singapura, Bali, dan hadiah lain.

Untuk menarik perhatian pengunjung, selama 31 Oktober – 4 November di atrium utama lantai satu, diadakan pameran wisata yang diikuti dewan wisata Malaysia, Macau, Thailand, Garuda Indonesia, Smailing Tour, dan berbagai acara macam demo masak dari sejumlah café dan restoran. Ditambah pengetahuan soal wine dari sejumlah wine bar.

Bagaimana kita melancong, itu juga pernyataan pencapaian. Ini disadari betul oleh Smailing Tour yang dirintis dari usaha agen penjualan tiket pada 1976 oleh Rudy Akili. Kini berkembang menjadi 10 besar perusahaan tour and travel di Indonesia.

Salah satu makanan dalam pesawat yang dipamerkan dalam acara "Fabulous Food & Travel" di Senayan City, Jakarta, pada Oktober 2012. (Christantiowati/NGT)

Smailing kini menawarkan sedikitnya enam paket wisata yang terentang sesuai variasi tujuan, minat pelancongan, dan harga. Cost Saver, paket termurah menginap di hotel bintang tiga ternyata hanya dipilih 30 persen konsumen.

"Orang kini tak lagi suka ikut tur rombongan yang terjadwal padat, sekilas, dan dikomando pemandu untuk singgah, makan, belanja terburu-buru. Sekitar 60 persen memilih paket Comfort yang santai dan nyaman, menginap di hotel bintang empat," papar Putu Ayu Aristyadewi, Head of Marketing and Communication Smailing Tour.

Ditambahkan Putu Ayu, masyarakat kini menyatakan karakteristik diri dengan gaya melancongnya. Karena itu dibuka paket Special Interest misalnya untuk tur foto atau pun bersepeda. Ada konsumen sangat khusus, yang ingin pengalaman memberi makan ikan piranha di Sungai Amazon, Brasil. Atau ‘sekadar’ belanja di butik dunia di Paris.

"Saat itu ia ingin memberi enam tas yang harga sebuahnya Rp 250 juta. Ia menelepon bank penerbit kartu kreditnya agar menaikkan pagu kreditnya saat itu juga agar bisa memborong tas itu. Ini bukan khayalan, memang telah jadi salah satu ragam langganan kami," lanjut Putu Ayu.

Ditilik dari gaya jajan dan jalan-jalan, orang Indonesia telah mencapai kesejahteraan yang meningkat pesat. Jalan-jalan menyentuh hati dan selera, dalam arti sebenarnya.