Sejumlah ilmuwan di Brasil akan mencoba menyelamatkan satwa yang terancam punah melalui kloning. Mereka melakukannya terhadap beberapa jenis satwa seperti jaguar dan lain-lain.
“Idenya adalah memulai dari spesies yang sangat terancam, atau spesies yang jumlah populasinya menyusut dengan tajam. Misalnya jaguar, rubah merah (Chrysocyon brachyurus), ataupun kijang endemik,” kata Carlos Frederico Martins, peneliti dari Embrapa Cerrado.
Embrapa Cerrado, lembaga penelitian hewan milik pemerintah kini tengah mengadakan kerjasama dengan Brasilia Zoo. Lembaga yang terakhir ini adalah kebun binatang di Brasilia, namun memiliki sejumlah koleksi satwa terancam punah.
Salah satu butir dalam kerjasama tersebut adalah eksperimen terhadap inseminasi buatan dan transplantasi embrio bagi sejumlah spesies terancam punah tersebut di atas.
Setelah kloning dilakukan, satwa itu tidak akan dilepasliarkan karena hanya akan berkontribusi kecil terhadap penyelamatan spesiesnya dalam jangka pendek. Namun, sejalan dengan waktu, satwa yang menjalani program inseminasi buatan ataupun transplantasi embrio akan dilepasliarkan.
“Kita masih butuh waktu beberapa tahun sampai satwa liar berhasil dikloning di Brasil,” kata Martins seraya menyebutkan bahwa peneliti negeri tersebut telah berhasil melakukan kloning terhadap seekor sapi dan lahir pada Maret 2001 lalu. Ketika itu, peneliti melakukan kloning terhadap hewan ternak untuk meningkatkan efisiensi dan karakteristik yang dibutuhkan. Brasil sendiri merupakan eksportir sapi utama di dunia.