Kota Tasikmalaya, Garut, Ciamis, Banjar, dan Pangandaran yang masuk dalam wilayah Priangan Timur, berlimpah dengan beragam kekayaan. Tersebar dari rayanya kekayaan alam hingga eloknya kebudayaan setempat.
Akal budi Priangan Timur bisa terlihat dari hadirnya batik dan bordir Tasik, payung geulis (payung berwarna cerah berlukis), atau pun maraknya komunitas seni. Kesemua ini bergumul jadi satu dalam Pekan Seni Budaya Ekonomi Kreatif se-Priangan Timur pada 16 - 18 November 2012 lalu di Kota Tasikmalaya.
Bertempat di tiga lokasi berbeda: Mayasari Plaza, Hotel Santika, dan Hotel Priangan, ratusan seniman bergabung dalam pekan budaya ini. Belum ditambah lagi dengan 200 peserta seminar kebudayaan dari 30 jenis budaya yang tersebar di Priangan Timur.
Dipamerkan pula 12 foto pemenang kontes foto "Pesona Priangan Timur," hasil kerja sama antara Fotokita.net dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Dikatakan Ferdiansyah, anggota Komisi X DPR-RI yang hadir dalam acara itu, kegiatan seperti ini merangsang kaum muda untuk mendukung gerakan ekonomi kreatif. Dari segi kesinambungan, akan ada kreativitas yang terus dikembangkan.
"Namun, untuk kreativitas wilayah perlu didukung secara ekonomi. Karena seni budaya dan ekonomi tak bisa dipisahkan sendiri-sendiri," kata Ferdiansyah, Sabtu (17/11), di Mayasari Plaza, Tasikmalaya.
Menurut Ukus Kuswara, Dirjen Ekonomi Kreatif Berbasiskan Seni dan Budaya Kemenparekraf, kreativitas dapat menjadi modal pariwisata. Dan Tasikmalaya, bisa digunakan sebagai pusat pengembangan. Ini juga artinya memunculkan ruang yang akhirnya melahirkan gelombang kreatif. "Agar juga terjadi gagasan yang menimbulkan sesuatu yang besar," tambah Ukus.
Peretasan indahnya Priangan Timur juga menjadi ajang berbagi antara pengusaha. Hingga produk kreatif mereka bisa di jual ke pasar di luar wilayah Priangan. "Hal lain yang bisa kami fasilitasi adalah kemudahan perolehan izin, terutama untuk UKM (Usaha Kecil dan Menengah)," ungkap Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman.