The National Zoo di Washington D.C., Amerika Serikat, berduka atas matinya Soyono, harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) betina. Dalam usia 19 tahun, Soyono terpaksa disuntik mati setelah mengalami penurunan kualitas kesehatan, pertengahan November 2012.
Menurut petugas di The National Zoo, Soyono sudah menunjukkan masalah kesehatan sejak bulan lalu. Harimau cantik ini berjalan perlahan, seperti mengalami masalah dengan keseimbangan tubuhnya. Diperkirakan, Soyono menderita spondylosis -masalah di tulang belakang yang biasa terjadi pada kucing besar seusianya.
Meski mendapat perawatan, jelas terlihat jika kesehatan dan kualitas hidup Soyono mulai menurun. "Soyono bukanlah harimau yang (sudah) takluk," tulis salah satu petugas The National Zoo dalam posting daring.
Soyono diketahui lahir di kebun binatang ini pada 14 Juni 1993 dan melahirkan tujuh anak. Ketujuh keturunan Soyono kemudian dikirimkan ke kebun binatang lain untuk membantu pelestariannya. Sedangkan Rokan, pasangan Soyono, sudah lebih dulu mati di tahun 2010. Juga di usia 19 tahun -angka yang jarang diraih harimau di alam liar.
"Terkadang dia (Soyono) bisa bekerja sama dengan kami dan menampilkan apa yang kami mau. Dengan demikian dia bisa menolak melakukan hal yang sama lagi. Itulah alasannya mengapa kucing betina dewasa disebut ratu," tulis sang petugas yang tak disebutkan namanya. Saat ini, The National Zoo masih memiliki dua harimau sumatra lain. Yakni Kavi (jantan) dan betina muda, Damai.