Situs di dekat kota Xian, Cina, tak berhenti menguak peninggalan beresejarah. Setelah prajurit terakota dan ratusan artefak bernilai lainnya ditemukan, kali ini para arkeolog berhasil menemukan istana milik kaisar pertama Cina, Qin Shi Huang Di. Makam sang kaisar inilah yang selama ini dijaga oleh para prajurit terakota.
Laporan resmi pemerintah Cina mengumumkan bahwa para arkeolog telah menggali kompleks istana Qin Shi Huang Di di Xian, provinsi Shaanxi, Cina. Istana terdiri dari sepuluh halaman dan satu bangunan utama. Kompleks ini memiliki panjang 690 meter dan lebar 250 meter dengan luas total kurang lebih seperempat dari ukuran Kota Terlarang Beijing atau sering disebut Istana Terlarang Beijing yang dibangun pada tahun 1400-an.
Arkeolog mengatakan kepada kantor berita Xinhua, Rabu (5/12), bahwa mereka menemukan dinding, selokan, pintu, dan jalan batu di antara puing-puing istana kuno. Selain itu mereka juga menemukan tembikar dan batu bata. Tata letak istana cocok dengan struktur tradisional Cina lainnya, dengan poros tengah berbaris dengan bangunan utama.
Qin Shi Huang Di lahir pada tahun 259 Sebelum Masehi. Saat usianya 13 tahun, ia menjadi pewaris tahta pertama dinasti Qin, salah satu dari enam kerajaan di Cina. Pada 221 SM, ia berhasil menyatukan enam kerajaan itu dan menyatukannya dalam satu kekaisaran di mana ia menjadi kaisar hingga akhir hayatnya pada 210 SM.
Menurut catatan sejarah, mengungkap Qin Shi Huang Di membangun sendiri makamnya, segera setelah dirinya dinobatkan sebagai kaisar. Pada tahun 1974, para petani berhasil menggali sumur dan menemukan seorang prajurit terakota yang merupakan satu dari 8.000 prajurit yang bertugas menjaga makam sang kaisar di akhirat. Penemuan prajurit terakota yang ditemukan di situs Qin Shi Huang Di sendiri telah diakui UNESCO sebagai situs warisan dunia pada tahun 1987.
Keterebatasan alat membuat para arkeolog hingga saat ini belum berani menggali ruang makam utama milik kaisar Qin Shin Huang. Mereka khawatir akan merusak makam yang konon beratapkan permata.
Penelusuran tentara terakota pernah diungkap dalam National Geographic Indonesia edisi Juni 2012. Disebutkan pula apa peranan besar Sang Kaisar untuk Cina.