Saat seorang manusia berkemih, akan ada sedikit bagian kulit dari ginjal yang terkikis. Sel dari kulit ini kemudian dikembangkan menjadi stem sel yang nantinya bisa berubah menjadi sel apa pun di tubuh manusia.
Dalam penelitian teranyar, sel ini diubah menjadi neuron atau sel otak. Hasil percobaan ini dilansir dalam jurnal Nature Methods, Minggu (9/12) lalu.
Teknik mengubah air seni menjadi sel ini juga dianggap jauh lebih mudah dibanding menggunakan darah. Proses pengambilan sampel juga lebih sederhana pada anak-anak.
"Karena lebih mudah bagi seorang anak untuk memberikan sampel urinnya dibanding menyuruh mereka memberikan darah," kata Marc Lalande, peneliti dari University of Connecticut Health Center, Amerika Serikat.
Dalam penelitian ini disebutkan, tim peneliti dari Cina memanen sel kulit dari ginjal yang secara rutin ada pada air seni manusia. Selanjutnya, sel ini disuntik instruksi genetika baru yang mengubahnya jadi sel otak.
Tidak seperti metode sebelumnya yang menggunakan virus, instruksi genetika ini bersifat sementara. Instruksi genetika ini juga dapat mengubah sel menjadi sel otak tipe apa pun.
Transformasi dari sel ginjal ke sel otak membutuhkan waktu 12 hari. Dalam waktu sebulan, sel telah berubah penuh menjadi sel-sel otak. Hasil penelitian ini diharapkan bisa mengobati penyakit Parkinson dan Alzheimer.