Ditemukan, Empat Spesies Baru Kukang dari Kalimantan

By , Senin, 17 Desember 2012 | 11:50 WIB
()

Dua subspesies kukang yang ditemukan di Kalimantan, Nycticebus bancanus dan Nycticebus borneanus, yang tadinya dikira masuk spesies Nycticebus menagensis, ternyata tiga spesies yang berbeda. Ditambah satu spesies lagi, Nycticebus kayan, jenis yang sebelumnya belum dikenali.

N. kayan adalah spesies baru yang belum dikenali. Spesies ini ditemukan di tengah-timur dataran tinggi Kalimantan. Namanya diambil dari sungai setempat, Kayan, di Kalimantan Timur.

Sedangkan N. bancanus bisa ditemukan di bagian barat daya Kalimantan dan memiliki kekhasan warna bulu. Lain lagi dengan N. borneanus yang hidup di bagian tengah selatan Kalimantan dengan wajah gelap dan kontras. 

Keempat spesies ini dibagi berdasarkan perbedaan bentuk wajah. Demikian hasil pemaparan dalam jurnal American Journal of Primatology, Sabtu (15/12).

Rachel Munds, pemimpin penelitian ini menyebut, beberapa spesies memang tidak bisa dikenali karena sering kali dimasukkan bersama ke dalam satu spesies.  

"Sementara jumlah spesies primata bertambah dua kali lipat dalam 25 tahun terakhir, beberapa spesies nokturnal (beraktivitas pada malam hari) tetap tersembunyi bagi ilmu pengetahuan," ujar Munds.

Meski menambah kekayaan keanekaragaman hayati Kalimantan, penambahan spesies ini memiliki sisi buruk tersendiri: risiko terancam punah akan jadi lebih besar.

Namun sisi baiknya, saat ada empat spesies primata seperti ini yang terancam punah, maka akan lebih banyak perhatian tersita dari gerakan konservasi.

Kukang Jawa (Nycticebus javanicus) (Reynold Sumayku/NGI)

Kukang merupakan spesies yang tersebar di Asia Tenggara dan Selatan, termasuk Indonesia. Sayangnya mata besar, tubuh mungil, dan muka lucu kukang menjadi senjata yang berbalik menyerang jumlah populasi mereka.

Pasalnya, kukang kerap dijadikan hewan peliharaan. Jika Anda warga Jakarta, sering melihat hewan ini dijual di pasar Jatinegara, Jakarta Timur. Pada hari kerja, dijual 10 - 20 ekor kukang. Sementara pada akhir pekan, jumlahnya meningkat, antara 30 - 40 ekor.

Ini membuat kukang dilindungi payung Convention on International Trade in Endangered Species (CITES – Convention on International Trade in Endangered Species).