Bangsa Maya Tak Pernah Ramalkan Kiamat 2012

By , Senin, 24 Desember 2012 | 14:13 WIB

Seluruh dunia sempat dilanda kehebohan akan menjelang kedatangan kiamat, Jumat lalu, 21 Desember 2012. Padahal berdasarkan sejumlah pakar Maya--mematahkan mitos--yang dilakukan bangsa Maya semata-mata adalah menghitung hari.

Bangsa Maya kuno merupakan bangsa terpenting dalam peradaban Mesoamerika. Bangsa Maya terkenal karena membangun candi agung serta mengembangkan ilmu matematika dan astronomi. Namun meski memang juga dikenal dengan sistem kalendernya, bangsa ini tidak pernah meramalkan akhir zaman.

Peneliti sejarah Maya dan guru besar antropologi Universitas Longwood di Virginia, AS, Walter R.T. Witschey, merupakan salah satu pakar yang menyatakan tak ada dasar fakta bahwa Maya memprediksi akhir zaman pada 21 Desember 2012. Sebaliknya, kalender Maya terus berjalan melewati tanggal ini.

"Mereka tak pernah mengatakan itu. Sebagian sejarah Mesoamerika dan artefak di kawasan tersebut berbicara mengenai dunia baru dan zaman baru, tetapi orang-orang yang mengukir semua inskripsi sama sekali tidak meramalkan hari kiamat," ungkap Witshcey.

Sistem kalender Maya kuno dirancang sejak 1.200 tahun lalu. Ia menjelaskan bahwa bangsa Maya membuat serangkaian perhitungan kalender. Ada tiga buah kalendar berbeda.

Pertama kalender suci Tzolk'in yang mengukur siklus 260 hari, digunakan untuk menandai upacara-upacara keagamaan. Kalender kedua adalah Haab yang mengukur siklus 365 hari, terkait dengan perkiraan musim.

Serta kalender hitungan panjang yang mengukur siklus 400 tahun atau Bak'tun. Kalender inilah yang berakhir pada kira-kira tanggal 21 Desember 2012 hingga menimbulkan gagasan tentang akhir zaman.

Tahun 1966, Michael Coe, juga seorang peneliti Maya, menulis buku yang menyebut ada petunjuk terjadinya kiamat di hari akhir kalender Maya tersebut. Kemudian gagasan kian berkembang di tangan para pengarang New Age pada 1970-an, dan semakin lama semakin menyebar. Meski demikian, arkeolog mengatakan tidak ada bukti yang cukup untuk itu.

David Stuart dari University of Texas di Austin, menegaskan, ukiran di candi-candi tak satu pun berbicara ramalan akhir zaman pada tahun 2012. Catatan kuno itu malah berbicara mengenai tanggal jauh di masa depan. Seperti dalam ukiran di candi di Palenque, Meksiko, menyebut peristiwa yang akan terjadi tahun 4772.

Kini etnis Maya diperkirakan berjumlah tujuh juta orang, tersebar di Meksiko, Guatemala, dan sejumlah area di bagian Amerika Tengah.