Toshifumi Fujimoto, Si Pejalan Nekat ke Lokasi Konflik

By , Jumat, 4 Januari 2013 | 20:23 WIB

Jenuh dengan rutinitas, seorang pengemudi truk di Jepang memilih menerjunkan diri ke zona perang Timur Tengah.

Pekerjaan sehari-harinya adalah mengemudikan truk yang mengangkut muatan bensin, air, hingga cokelat, dari wilayah Osaka ke Tokyo maupun Nagasaki. Sekarang Toshifumi Fujimoto, pria berumur 45 tahun ini menjadi wisatawan perang di Suriah.

Toshifumi bisa dibilang bermodal nekat, karena ia tidak paham bahasa Inggris, apalagi bahasa Arab. Tidak pula ia menggunakan jasa pemandu atau penerjemah.

Ia mengenakan pakaian korps militer Jepang. Serta dengan dua buah kamera atau satu buah kamera video—tentu, juga buatan Jepang—mengambil foto dan video mengenai perang dan dampaknya, sembari berusaha menghindari serangan mortir, desing peluru, dan bom.

Momen paling menegangkan dialaminya ketika tur seminggu ke area maut, jantung konflik: Aleppo, kota terbesar Suriah yang terletak di wilayah utara Suriah. Aleppo sudah menjadi titik terpanas pertempuran antara rezim dan pihak oposisi selama enam bulan terakhir, sudah jatuh lebih dari 60.000 korban jiwa.

Tapi menurut Toshifumi, Suriah adalah tempat yang lebih aman bagi seorang turis daripada jurnalis, yang jadi target para penembak jitu.

"Saya menikmatinya. Tiap pagi saya berjalan 200 meter untuk mencapai garis depan. Saya selalu berjalan sendiri, karena tak ada pemandu jalan yang mau sampai ke depan," terang Toshifumi yang juga mengatakan banyak yang menyangka ia orang Cina.

"Di samping itu, saya tidak takut mereka menembak atau membunuh saya. Saya merupakan kombinasi dari samurai dan kamikaze."

Sederetan peristiwa perang sudah sempat pula menjadi "objek tur" Toshifumi. Beberapa di antaranya adalah saat berada di Yaman selama demonstrasi di Kedubes AS tahun lalu, serta sebelumnya saat menyaksikan keruntuhan kuasa Hosni Mubarak di Kairo, Mesir. Pada akhir tahun ini ia berencana menuju Afganistan dan hidup bersama kelompok Taliban.

Kendati tak lazim, apa yang dilakukan Toshifumi sungguh membawa wisata perang ke sebuah level baru.